Sydney, MINA – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney berkomitmen untuk terus meningkatkan diplomasi ekonomi.
Hal tersebut dikemukakan pada Resepsi Diplomatik dalam rangka memperingati Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia yang digelar KJRI Sydney pada Senin 11 September 2023.
Konjen RI Sydney, Vedi Kurnia Buana, Indonesia telah menjalin hubungan diplomatik dengan Australia sejak tahun 1949, menginjak usia 74.
“Bahkan people to people connection telah dirajut sejak 300 tahun lalu saat para pelaut dari Makasar berhubungan dengan penduduk asli Australia di wilayah Northern Territory,” kata Vedy dalam keterangan tertulis KJRI Sydney yang diterima MINA, Rabu (13/9).
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait
Dukungan Australia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia juga ditunjukkan oleh serikat pelaut di Sydney yang melakukan mogok kerja dan menghalangi kapal perang dan kapal dagang Belanda untuk berlayar ke Indonesia pada pariode 1945-1949.
Peristiwa ini dikenal dalam sejarah Australia dengan nama Black Armada. Australia-Indonesia Association (AIA) terbentuk di Australia pada Juli 1945, sebelum proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.
Konjen Vedi menyampaikan, capaian penting kedua negara selanjutnya adalah dicapainya Indonesia Australia Comprehensive Strategic Partnership pada 2018 dan Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) pada 2020.
Terjalinnya kemitraan tersebut menjadikan hubungan kedua negara semakin kokoh dan meluas di semua lini, dan persahabatan serta kepercayaan antara kedua bangsa semakin meningkat.
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas
Kerja sama bilateral di semua tingkatan meningkat pesat. Kunjungan tingkat tinggi kedua kepala pemerintahan telah sering dilakukan, dan mekanisme konsultasi dan kerja sama bilateral berjalan dengan lancar.
Konjen Vedi menyampaikan, peningkatan hubungan kedua negara tercermin dari kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Sydney pada 3-4 Juli 2023.
Dalam pertemuan Annual Leaders’ Meeting (ALM), dengan PM Australia Anthony Albanese, kedua pemimpin sepakat untuk terus berkolaborasi meningkatkan kemitraan ekonomi dan pembangunan, transisi energi, pengurangan emisi karbon, pengembangan ekosistem produksi mobil listrik, pembiayaan ekspor, dan pengolahan mineral.
Di samping itu, pemerintah Indonesia juga berharap terdapat peningkatan investasi dari Australia untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), beasiswa pendidikan, kemitraan dalam sektor kesehatan, dan intensifikasi sektor industri lain. Selain bertemu Jokowi juga melakukan pertemuan dengan para CEO perusahaan-perusahaan Australia.
Baca Juga: Diveto AS, DK PBB Gagal Setujui Resolusi Gencatan Senjata Segera di Gaza
Resepsi dihadiri Margareth Beazley, Gubernur New South Wales (NSW) sebagai tamu kehormatan, serta lebih dari 150 undangan dari kalangan Pemerintah dan perwakilan Konsular asing, pelaku usaha Indonesia dan Australia serta Friends of Indonesia.
Dalam sambutannya, Konjen Vedi menyampaikan penghargaan tinggi atas kehadiran Gubernur Margareth Beazley sebagai Tamu Kehormatan pada resepsi diplomatik dan menyebutkan
Resepsi juga dimanfaatkan untuk memperkuat diplomasi ekonomi di Australia dengan mengundang para pelaku usaha diaspora Indonesia, promosi budaya dengan menampilkan tari Bali Legong Condong dan Baris Tunggal, serta promosi kuliner antara lain dengan sajian sate ayam, pie rendang, sosis solo dan sawut singkong.
KJRI juga bekerjasama dengan Penerbangan Garuda guna mempromosikan dan memperkuat kehadiran Garuda di Australia.
Baca Juga: Yordania Siap Daratkan Pesawat Bantuan Kemanusiaan di Gaza Selatan
Resepsi juga dihadiri NSW Investment and Trade yang merupakan mitra KJRI yang kerap berperan dalam mempromosikan hubungan dagang kedua negara khususnya pada Business Forum KADIN B2O tahun 2022 dan Asean Business Forum tahun 2023.
Gubernur NSW Margareth Beazley dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas undangan untuk menghadiri resepsi dan mengucapkan selamat HUT ke-78 RI. Diungkapkannya hubungan sejarah panjang persahabatan antara kedua negara yang mana Australia salah satu negara yang mendukung kemerdekaan RI.
Kedua negara memiliki kedekatan yang mengarah kepada hubungan yang genuine khususnya hubungan people to people.
Ditekankannya kembali bahwa Indonesia, dan negara ASEAN lainnya, merupakan negara strategis dan mitra penting bagi Australia.
Baca Juga: Argentina Jadi Negara Pertama yang Tarik Pasukannya dari UNIFIL
Bahkan PM Anthony Albanese meluncurkan peta strategi ekonomi Australia ke Kawasan Asia Tenggara di sela-sela pertemuan ASEAN Summit yang baru lalu di Jakarta. Strategi tersebut adalah Invested: Australia’s Southeast Asia Economic Strategy to 2040.
Pemerintah Indonesia juga terus berupaya memaksimalkan IA-CEPA sekaligus mendorong terciptanya kerja sama Indonesia dengan para pelaku usaha di Australia.
Beberapa kerja sama yang diinisiasi dari implementasi IA-CEPA, antara lain investasi pendirian universitas, pembangunan rumah sakit dan kerja sama industri baterai untuk mobil listrik.
Sektor Pendidikan dan Kesehatan telah terbuka semenjak IA-CEPA berlaku dan potensinya sangat dilirik investor Australia, demikian juga industri baterai mobil listrik dengan adanya tren transisi ke mobil listrik.
Baca Juga: Inggris Tunda Penangguhan Ekspor Suku Cadang F-35 ke Israel
Tiga tahun setelah perjanjian IA-CEPA berlaku, total perdagangan kedua negara meningkat sebesar 85 persen dan investasi Australia ke Indonesia juga meningkat sekitar 170 persen. Ekonomi kedua negara saling melengkapi, tercermin misalnya pada industri baja dan industri makanan Indonesia yang ditopang oleh impor bijih besi dan gandum dari Australia.
Implementasi IA-CEPA juga telah menghasilkan Mutual Recognition Agreement (MRA/Perjanjian Saling Pengakuan) on Engineers yang membuat kompetensi dan kualifikasi pendidikan insinyur Indonesia diakui di Australia.
Ke depan, insinyur Indonesia dimudahkan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan Australia seperti di bidang pertambangan yang memperkerjakan insinyur secara masif.(R/R1/P2)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Mi’raj News Agency (MINA)