Washington, 6 Syawal 1436/22 Juli 2015 (MINA) – Pentagon mengklaim operasi udaranya di Suriah menewaskan seorang pemimpin operasi senior Al-Qaeda bernama Muhsin Al-Fadhli.
Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis mengatakan, Fadhli tewas dalam serangan udara 8 Juli saat ia melakukan perjalanan dengan kendaraan dekat kota Sarmada di provinsi Idlib.
“Fadhli adalah pemimpin jaringan veteran operator Al-Qaeda, kadang-kadang disebut Kelompok Khorasan, yang merencanakan serangan eksternal terhadap Amerika Serikat dan sekutu-sekutu kami,” kata Davis dalam sebuah pernyataan, Selasa (21/7).
“Dia adalah seorang fasilitator senior Al-Qaeda yang berada di antara para pemimpin Al-Qaeda dunia yang menerima perintah lanjutan setelah serangan 11 September 2001,” katanya, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Baca Juga: Presiden Venezuela: Bungkamnya PBB terhadap Gaza adalah Konspirasi dan Pengecut
Davis mengatakan, Fadhli adalah salah satu di antara pemimpin Al Qaeda yang sangat dipercaya, terutama setelah serangan menara kembar WTC. Fadhli juga terlibat dalam serangan terhadap Marinir AS di Pulau Faylaka di Kuwait dan kapal milik Prancis MV Limburg pada Oktober 2002.
Ini bukan pertama kalinya Fadhli dilaporkan tewas oleh AS. September 2014 lalu, para pejabat AS mengatakan mereka telah membunuhnya dalam serangan udara.
Wartawan Al Jazeera Jamie McIntyre melaporkan dari Washington, kali ini para pejabat yakin Fadhli telah tewas.
“Mereka tidak mengungkapkan bagaimana mereka telah mengkonfirmasi identitasnya, namun mereka sangat percaya diri,” kata McIntyre sambil menambahkan AS menjanjikan hadiah $ 7 juta untuk kepala Fadhli.
Baca Juga: Protes Agresi Israel di Gaza, Mahasiswa Tutup Perpustakaan Universitas New York
Para pejabat AS menjelaskan, Khorasan adalah faksi utama pejuang bersenjata yang berlindung di Suriah untuk mengatur rencana menyerang AS dan target Barat lainnya.
Tapi Abu Mohammed Al-Golani, pemimpin kelompok Nusra Front di Suriah, membantah keberadaan kelompok Khorasan dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Al Jazeera.
“Tidak ada yang disebut kelompok Khorasan. Orang Amerika muncul dengan isu itu untuk menipu publik. Mereka mengklaim bahwa kelompok rahasia ini didirikan dengan target Amerika, tetapi ini tidak benar,” katanya. (T/P001/R01)
Mi’raj islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris