KNC.jpg" alt="" width="949" height="540" /> Ketua Dewan Nasional Kurdi (KNC) Ibrahim Biro berbicara selama forum di kota Qamishli, Suriah Utara. (Foto: dok. ARA News)
Qamishli, Suriah, 23 Rabi’ul Akhir 1438/ 22 Januari 2017 (MINA) – Dewan Nasional Kurdi (KNC) diundang untuk bergabung dalam pembicaraan damai Suriah di Astana sebagai wakil Kurdi Suriah.
Sementara kelompok Kurdi lainnya, Partai Persatuan Demokrasi (PYD) dan sekutunya pemerintahan Rojava, tidak dilibatkan dalam pembicaraan oleh Rusia dan Turki, dua negara yang mempersiapkan perundingan tersebut.
Rusia dan Turki telah menyelesaikan persiapan untuk perundingan damai di ibukota Kazakhstan pada Senin, 23 Januari tersebut.
Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza
Masyarakat Kurdi Suriah berharap masalah mereka juga akan dibahas di meja perundingan.
PYD menganggap pertemuan Astana sebagai kesempatan untuk menemukan solusi untuk krisis Suriah, tapi mereka menyatakan kekecewaannya karena tidak dilibatkan dalam pembicaraan.
Khalid Ali, anggota terkemuka dari KNC, mengatakan kepada ARA News bahwa kehadiran mereka pada pembicaraan Astana lebih baik bagi Kurdi Suriah daripada harus memboikot pertemuan.
“Delegasi KNC yang dipimpin oleh Abdulhakim Bashar telah tiba di Astana setelah menerima undangan untuk berpartisipasi dalam perundingan damai Suriah,” kata Ali. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)