Bekasi, MINA – SMP dan SMA IT Insan Mandiri Cibubur (IMC) menggandeng organisasi kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) untuk melaksanakan gelar wicara (talkshow) tentang Palestina di Aula Munif Chatib, Gedung IMC, Jatikarya, Bekasi pada Kamis (27/2).
Kegiatan ini menargetkan wali murid dan siswa kelas 5-6 SD Silaturahim Islamic School (SIS), kelas 7-9 SMP IT IMC, dan kelas 10-12 SMA IT IMC. Diketahui, SD SIS dan SMP-SMA IT berada di bawah Yayasan Pendidikan Silaturahim Jatikarya (YPSJ).
Talkshow tersebut diisi oleh Kepala Sekolah SMP IT IMC, Alwiyah dan AWG yang berpengalaman menjadi relawan di Gaza selama empat tahun, Farid Zanjabil Al-Ayyubi. Farid sebelumnya juga mengisi di acara serupa pada 19 Februari lalu dengan audiens wali murid dan siswa kelas 1-4 SD Silaturahim Islamic School (SIS).
Farid menekankan beberapa kontribusi yang bisa dilakukan masyarakat Indonesia untuk membantu rakyat Palestina.
Baca Juga: Kemenag Kirim 1000 Dai ke Wilayah 3T hingga Mancanegara
“Kontribusinya yaitu dengan meningkatkan edukasi dan literasi tentang sejarah Palestina, tentang kemuliaan Masjid Al-Aqsa. Kemudian dengan aksi demo yang biasa kita lakukan, kemudian seminar tentang Al-Aqsa, boikot produk pro-Zionis, dan berdonasi untuk membangun Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Gaza,” ujarnya.
“Jarak kita ke Palestina memang jauh, sebagian besar kita hanya bisa berkontribusi dari jarak jauh, tetapi yang penting kita tidak diam saja. Ambil bagian dalam perjuangan Palestina,” tambah Farid.
Sementara itu, Kepala sekolah SMP IT IMC Alwiyah mengatakan, saat ini IMC sedang menyusun silabus tentang materi Baitul Maqdis yang akan diajarkan kepada para siswa di SD SIS dan SMP-SMA IT IMC.
“IMC dapat arahan dari Yayasan (YPSJ) agar anak-anak diajarkan literasi tentang Baitul Maqdis. Saat ini, sedang disusun silabusnya dan akan kita ajarkan kepada anak-anak, baik itu di SIS maupun di IMC,” kata dia.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Kamis Ini Hujan Ringan
Alwiyah juga menekankan pentingnya literasi sebagai dasar persatuan umat dan persatuan umat Islam inilah yang mampu membebaskan Baitul Maqdis.
“Kebebasan Baitul Maqdis itu karena persatuan umat Islam. Persatuan umat Islam ini bisa tercapai dengan adanya literasi dan edukasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa salah satu siswa kelas 9 SMP IT IMC bernama Omar yang berlaku menjadi moderator dalam acara talkshow tersebut, telah menyusun ensiklopedia Baitul Maqdis secara mandiri.
“Kak Omar ini sudah menyusun ensiklopedia Baitul Maqdis sendirian. Mulai dari desainnya, kemudian literatur-literatur Baitul Maqdis dia kumpulkan, bahkan sampa print dan jilidnya juga ia lakukan sendiri. Ensiklopedia ini akan dijual di stan bazar (yang tersedia di lokasi acara),” ujarnya.
Baca Juga: Presiden Prabowo Resmikan Bank Emas Pertama di Indonesia
Selain talkshow, acara tersebut diisi dengan banyak penampilan dari para siswa, mulai dari drama musikal, menyanyi, monolog, presentasi singkat tentang Palestina, serta penyerahan donasi tahap pertama dari SD Silaturahim Islamic School (SIS) senilai Rp 18.024.000 untuk pembangunan RSIA Indonesia di Gaza.
Donasi tersebut diserahkan kepada Maemuna Center (sayap perempuan AWG) selaku inisiator pembangunan RSIA Indonesia di Gaza.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Koarmada RI Gelar Bakti Sosial dan Kesehatan di Muara Angke Jakarta