Luksemburg, 2 Rajab 1436/21 April 2015 (MINA) – Sebuah rencana 10 poin disampaikan oleh Komisi Eropa pada Senin (20/4) pada pertemuan di Luksemburg terkait krisis migran di Laut Mediterania, diharapkan dibahas pada pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa (UE) pada Kamis (23/4).
“Situasi di Mediterania sangat dramatis. Ini tidak boleh terus seperti ini,” kata Donald Tusk, Presiden Dewan Eropa, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sepuluh poin yang diajukan di antaranya: meningkatkan sumber dana keuangan, tangkap dan hancurkan kapal penyelundup, mengumpulkan informasi tentang penyelundup dan dananya, membantu Yunani dan Italia dalam aplikasi suaka, memastikan sidik jari semua migran diberikan kepada negara anggota UE.
Termasuk mempertimbangkan pilihan untuk mekanisme relokasi darurat, menawarkan sejumlah tempat untuk para migran, membuat program baru untuk cepat memulangkan migran ilegal, terlibat dengan negara-negara sekitarnya seperti Libya, dan mengumpulkan data intelijen tentang arus migrasi.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan, kematian ratusan migran selama akhir pekan dan Senin telah menumbuhkan gagasan baru untuk mengatasi krisis.
Sejak lama, banyak negara di kawasan Eropa yang enggan mendanai operasi penyelamatan karena takut mendorong lebih banyak orang untuk menyeberang mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa. Tetapi mereka sekarang menghadapi peningkatan kemarahan masyarakat internasional atas kematian ratusan migran di Laut Mediterania.
“Eropa bisa berbuat lebih banyak dan Eropa harus berbuat lebih banyak,” kata Martin Schulz, Presiden Parlemen Eropa.
Ketua IOM William Lacy Swing mendesak negara-negara Eropa untuk mendukung Operasi Mare Nostrum, operasi penyelamatan oleh Italia yang dihentikan tahun lalu karena biaya operasi yang tinggi.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Mare Nostrum diprogramkan setelah lebih 350 orang tenggelam di sekitar pulai Lampedusa pada Oktober 2013, menyelamatkan 130.000 orang tahun lalu.
Italia mengurangi operasi penyelamatan migran di laut setelah gagal membujuk mitra di Eropa untuk membantu memenuhi biaya operasional sebesar $ 12 juta per bulan. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas