Jakarta, MINA – Komisi X DPR RI mengadakan rapat dengar pendapat umum dengan Indonesia German Maritime Forum (IGMF), Institut Jur fertigungstechnikund Angewandte Materialforschung (IFAM), dan PT Alwayni International Capital (AIC) di gedung Parlemen, Jakarta, Senin (2/10), dalam rangka pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia.
“Kami ingin mendapatkan informasi, data, masukan, dan pandangan dari IGMF, IFAM, dan AIC terkait beberapa hal dari lembaga ini, yakni bagaimana kebijakan program dan pengembangan pendidikan vokasi di negara Jerman. Ini akan menjadi masukan formal untuk kami sampaikan kepada Kementerian terkait,” ujar Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih sebagaimana laman Parlementaria yang dikutip MINA.
Dalam paparannya, Ketua IGMF Iwan Satriawan Sukardi menyampaikan bahwa visi IGMF adalah untuk tercapainya kemitraan strategi Indonesia Jerman pada tahun 2027 (Center of Excellence Maritime Strategic Partnership).
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Misi IGMF sendiri adalah untuk menghubungkan potensi ekonomi maritim Indonesia dengan keunggulan teknologi dan pendidikan kejujuran Jerman, mengkoordinir atau menjembatani potensi bisnis, pendidikan tinggi, riset, pelatihan dan pendidikan vokasi, konsultansi dan desain enjiniring dibidang kemaritiman antara Indonesia dan Jerman,” jelas Iwan.
Selain itu, lanjut Iwan, IGMF juga bertujuan untuk menghimpun kepentingan Indonesia dalam sektor kemaritiman dan mentransfernya kedalam kerjasama dengan Jerman.
“Ada delapan sektoral bidang yang dijalani oleh IGMF, yaitu perkapalan, pelabuhan dan sistem logistik laut, energi laut dan energi baru terbarukan, perikanan, minyak dan gas, pelayaran, lingkungan hidup, dan pariwisata,” tutup Iwan. (R/R09/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia