Ramallah, MINA – Pusat Palestina untuk Pengembangan dan Kebebasan Media (MADA) dan Komisi Sipil untuk Kemerdekaan Peradilan dan Aturan Hukum (ISTIQLAL) mengumumkan kompetisi untuk pengadilan semu (moot court) terbaik bagi mahasiswa fakultas hukum di universitas Palestina.
Tujuan umum dari kompetisi ini adalah untuk memberi lebih banyak cahaya pada kebebasan berekspresi di Palestina dan pelanggaran terhadap jurnalis Palestina, khususnya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya memerangi impunitas dan memastikan akuntabilitas kepada para pelaku kejahatan terhadap jurnalis.
Hasilnya akan diumumkan pada tanggal 2 November 2018 yang menandai Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas, demikian PNN melaporkan.
Kalangan yang berpartisipasi di antaranya perwakilan dari universitas, wartawan, dan mahasiswa. Dewan Yudisial Tertinggi, Kantor Jaksa Agung, Asosiasi Pengacara, Dewan Legislatif dan Organisasi Hak Asasi Manusia akan diundang untuk menghadiri kompetisi tersebut.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Pada 2017, pelanggaran terhadap kebebasan media di Palestina meningkat dengan cepat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
MADA mendokumentasikan total 530 pelanggaran terhadap jurnalis Palestina (sekitar 38%) dibandingkan dengan tahun 2016.
MADA mencatat, pasukan pendudukan Israel melakukan total 375 pelanggaran, sedangkan, badan-badan Palestina melakukan total 154 pelanggaran (masing-masing 71% dan 29% dari keseluruhan pelanggaran didokumentasikan pada 2017).
Paruh pertama tahun 2018, menyaksikan kemerosotan serius, sejak aksi Great Return March dimulai di Jalur Gaza pada akhir Maret 2018, dua wartawan tewas dan sedikitnya 80 wartawan terluka dengan tembakan amunisi hidup oleh pasukan pendudukan Israel. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza