Berlin, MINA – Komunitas Muslim-Turki terbesar di Jerman (IGMG) berencana untuk menggelar protes bulan depan untuk merespon perlakuan Cina terhadap Suku Uighur, menurut laporan Anadolu Agency (AA), Kamis (31/1).
Pemimpin IGMG Kemal Ergun pada Rabu (30/1) mengungkapkan, kelompoknya akan mengadakan protes serentak di 20 kota di 13 negara pada 2 Februari esok dengan membacakan pernyataan di depan kedutaan dan konsulat Cina.
Ergun menegaskan, IGMG mengecam keputusan Cina yang mengusik warga Uighur di Daerah Otonomi Xinjiang – juga disebut sebagai Turkistan Timur – dan menyatakan solidaritas dengan mereka.
Dalam keterangan tertulisnya, Ergun mengatakan, Cina melanggar hukum hak asasi manusia internasional dengan memaksa Uighur meninggalkan agama dan budaya mereka, memisahkan keluarga di kamp-kamp khusus.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
“Komunitas internasional harus mengambil tindakan terhadap penindasan Cina. Hak asasi manusia tidak dapat dikorbankan demi hubungan ekonomi,” kata Ergun mengungkapkan kekecewaannya atas kebisuan komunitas internasional atas masalah ini.
Pada sebuah pertemuan Agustus lalu di Jenewa, Komite PBB untuk Penghapusan Diskriminasi Rasial (CERD) mengatakan, Uighur di Daerah Otonomi Xinjiang dituduh memiliki pandangan agama yang ekstrim dan ide-ide yang tidak benar secara politis. Merek akhirnya ditahan di kamp pendidikan.
Perwakilan badan PBB mengatakan, di kamp tersebut ada sekitar 3 juta orang telah ditahan tanpa pengadilan.
Sebelumnya, Human Rights Watch (HRW) mengumumkan bahwa Cina sedang melakukan kampanye sistematis pelanggaran HAM terhadap Komunitas Muslim Uighur di Xinjiang. (T/R06/RS2)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Mi’raj News Agency (MINA)