Konferensi Antar-Parlemen Ke-3 Bahas Anti-Terorisme

Ankara, MINA – Konferensi Antar- Ke-3 dan senat dari negara-negara berlangsung di Hotel Hilton Bomonti Istanbul, Turki, Jumat-Sabtu, 11-12 Oktober, membahas pemberantasan terorisme dan penguatan konektivitas regional.

Ketua Parlemen Afghanistan Mir Rahman Rahmani, mengatakan dalam presentasinya, bahwa semua negara harus mendukung perang melawan terorisme karena mengancam semua negara di dunia dan kawasan.

“Kalau tidak, racun yang sangat kuat ini, akan menyebar ke semua wilayah. Pada saat yang sama, kelompok-kelompok, lembaga-lembaga dan negara-negara yang mendukung pertumbuhan kelompok-kelompok ekstremis harus menciptakan tekanan politik yang serius,” katanya, seperti dirilis Anadolu Agency, Sabtu (12/10).

“Kami berjuang untuk memberantas masalah ini,” lanjutnya.

Ketua Parlemen Pakistan Asad Qaiser, mengatakan, negaranya telah menderita lebih dari 20 tahun teror, katanya.

“Kami telah menghabiskan 125 miliar dolar untuk tujuan ini. Kami telah kehilangan 70 ribu nyawa yang berharga. Kami berjuang untuk memberantas masalah. Dengan bantuan Allah, kami telah berhasil menghentikan insiden teroris dalam beberapa tahun terakhir dengan mengimplementasikan rencana aksi nasional di Pakistan,” imbuhnya.

Qaiser menekankan bahwa tindakan kolektif harus diambil untuk menghilangkan semua ideologi teroris, termasuk Daesh (ISIS), dan bahwa upaya harus dilakukan untuk menghentikan perluasan di wilayah tersebut.

Qaiser mencatat bahwa mereka berdedikasi untuk perdamaian dan kemakmuran di kawasan itu, Palestina, Muslim Rohingya, Kashmir, Asia dan korban operasi lainnya di Eropa.

Dongming Wang, Wakil Presiden Kongres Rakyat Nasional China, menekankan pentingnya memperkuat kerja sama internasional dalam hal sinergi dalam perang melawan terorisme.

“Ini diperlukan untuk mengurangi kemampuan gerakan teroris, memotong saluran mereka dan mencegah pendanaan terorisme,” ujar Wang.

“Terorisme timbul karena faktor kemiskinan dan ketidakstabilan. Jadi jika kita ingin memenangkan perang melawan teror, kita harus terlebih dahulu memberantas tumor yang menyebabkan teror ini. Jika aliran darah ekonomi baik, maka hambatan konektivitas regional dapat diatasi,” lanjutnya.

Sementara secara bertahap, meningkatkan keamanan di masyarakat internasional dan peningkatan konektivitas, imbuhnya.

Presiden Parlemen Rusia Vyacheslav Volodin menekankan bahwa pembentukan front bersama melawan terorisme dan terorisme bahkan lebih besar saat ini.

Volodin menunjukkan bahwa negara berdaulat seharusnya tidak mentolerir ancaman seperti itu.

“Anda tidak harus memasuki wilayah suatu negara untuk membahayakan negara ini. Teknologi digital, listrik, energi, transportasi, sistem keuangan dapat merusak mereka sehingga kita perlu melindungi warga negara dan menjaga kecerdasan tetap terkendali,” katanya.

Volodin merekomendasikan untuk memperluas format konferensi, “Kita harus fokus pada bidang prioritas utama. Kita harus meningkatkan efisiensi pekerjaan kita. Terorisme dan perjuangan melawan ideologi ekstrem, yang merupakan kejahatan dunia saat ini.” (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.