Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konferensi Internasional Dunia Islam Diadakan di Palu, Sulteng

Widi Kusnadi - Ahad, 16 September 2018 - 06:09 WIB

Ahad, 16 September 2018 - 06:09 WIB

3 Views

Palu, MINA – Konferensi Internasional Dunia Islam (Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS)) ke-18 yang rutin diadakan setiap tahun, kali ini (2018) diselenggarakan di Palu, Ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu pada 17-20 September mendatang.

Hadir sebagai pembicara utama dalam forum ini adalah Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin dan Pakar Studi Islam Dominik Müller, dari Max Planck Institute for Social Anthropology, Jerman. Menurut jadwal, AICIS 2018 akan dihadiri 1.700 pakar dan praktisi dunia Islam.

Tema utama konferensi AICIS kali ini adalah “Islam di Asia Tenggara dan Dunia Global: Teks, Pengetahuan dan Praktek”. Menariknya, praktek keislaman di Asia Tenggara akan menjadi kajian utama yang dibedah dalam berbagai disiplin ilmu. Sidang AICIS digelar untuk mencari masukan untuk kemajuan peradaban Islam.

Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Arskal Salim, mengatakan konferensi ini merupakan ajang pertemuan para ilmuwan dan akademisi studi Islam dalam rangka mencari solusi bagi beberapa persoalan sosial masyarakat, utamanya tentang moderasi Islam.

Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045 

Asia Tenggara merupakan wilayah terluas dan yang didiami oleh 25 persen penduduk muslim dunia terbanyak dari total 1,6 milyar manusia. Dengan demikian, Asia tenggara memegang peranan penting dalam peradaban Islam.

Menurut Arskal, negara-negara Islam di Asia Tenggara, terutama Indonesia banyak melahirkan pemikiran baru dalam hal budaya, sosial, ekonomi, arsitektur, serta pola hubungan antara mayoritas-minoritas yang erat kaitannya dengan Islam.

Menurutnya, saat ini dunia masih mengalami kesulitan dalam memahami islam, terutama karena adanya kontradiski antara ajaran Islam dengan perilaku sebagian penganutnya. (R/Sj/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Antisipasi Kerawanan Pangan, Wamendes PDT Wacanakan Satu Provinsi Satu Desa ICMI

 

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Internasional
Kolom
Dunia Islam