Washington, 23 Ramadhan 1435/21 Juli 2014 (MINA) – Kongres Amerika Serikat (AS) menyetujui rancangan pengeluaran bantuan militer sebesar $ 621,6 juta (sekitar 7,28 triliun rupiah) untuk sistem pertahanan rudal Israel, termasuk $ 351 juta (sekitar4,19 triliun rupiah) untuk sistem anti rudal Iron Dome.
Iron Dome yang dibuat oleh perusahaan pertahanan Israel, Rafael merupakan sistem pertahanan roket jarak pendek yang dirancang untuk mencegat roket dan artileri yang ditembakkan dari kisaran antara empat hingga 70 kilometer, demikian lapor Middle East Monitor (MEMO) sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (21/7).
Komite Pertahanan Senat AS sepakat mengalokasikan dana sebesar $ 351 juta untuk membiayai sistem anti rudal itu pada 2015 yang dimulai 1 Oktober mendatang. Anggaran ini jauh lebih besar dibandingkan anggaran pada 2014 dengan $ 235 dolar (sekitar 2,75 triliun rupiah).
Pada panel Senat AS pekan lalu, Presiden Barack Obama meminta hanya $ 179 juta (2,1 triliun rupiah) untuk mendukung sistem pada tahun 2015, namun para senat meminta dua kali lipat dari jumlah yang diminta presiden.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Entitas Zionis Israel merupakan penerima bantuan militer terbesar dari AS yang mengambil anggaran dari pajak warga Amerika setiap tahunnya. AS menghabiskan $ 700 juta (8,19 triliun rupiah) sejak tahun 2011 untuk mendukung pengembangan sistem anti-rudal yang dirancang guna melawan roket dan artileri jarak dekat dan menengah.
Anggaran 2015 yang mencakup dana lain sebesar $ 270 juta (3,16 triliu rupiah) untuk mendukung sistem pertahanan lainnya perlu persetujuan dari Senat pada September mendatang. Kongres AS menyetujui jumlah yang sama pada Mei lalu.
Secara total, AS telah sepakat untuk menghabiskan $ 30 milyar (351,18 triliun rupiah) untuk bantuan militer di Israel antara tahun 2009 hingga 2018. Pada 2014, Israel menerima $ 3,1 miliar (36,3 triliun rupiah) bantuan militer dari AS.
Sementara itu, pejabat AS dan Israel telah membahas lonjakan bantuan militer AS ke Israel dalam paket bantuan militer baru yang akan diperpanjang hingga 2027. (T/P02/P01).
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)