Oslo, MINA – Kongres Uighur Dunia (WUC) mengadakan protes di depan Gedung Parlemen Norwegia, sabtu (5/4) untuk memperingati 35 tahun Tragedi Baren.
Dalam sebuah posting di X, Dolkun Isa menyatakan, “Hari ini, 35 tahun yang lalu, pemerintah Tiongkok membunuh ribuan warga Uighur, pria, wanita, dan anak-anak, yang menuntut kebebasan.” The Print melaporkan.
Peringatan tersebut menandai dimulainya genosida yang terus berlanjut hingga hari ini, ujarnya.
“Kami mendesak umat manusia dan dunia untuk tidak tinggal diam menghadapi kekejaman yang sedang berlangsung ini,” lanjutnya.
Baca Juga: Lebih Dari 100.000 Warga Suriah Tertahan di Uni Eropa
Pemberontakan Baren, yang terjadi pada tanggal 5 April 1990, menandai momen penting dalam perlawanan warga Uighur terhadap tindakan represif Tiongkok.
Sekitar 200 warga Uighur berunjuk rasa di kantor pemerintah setempat di Baren, menuntut diakhirinya penindasan politik, agama, dan budaya Beijing yang semakin meningkat.
Ketegangan dipicu oleh laporan tentang aborsi paksa dan sterilisasi yang bertujuan untuk mengurangi populasi Uighur dengan kedok keluarga berencana, seperti yang disorot oleh Kongres Uighur Dunia (WUC).
Sejak 1990, penindasan Tiongkok di Turkistan Timur telah meningkat, dengan komunitas internasional sekarang mengakuinya sebagai genosida.
Baca Juga: Koalisi Global Selenggarakan Konferensi Internasional di Istanbul untuk Kemenangan Gaza
Suku Uighur menghadapi penahanan sewenang-wenang massal, sterilisasi paksa, kerja paksa sistemik, pembatasan agama, dan penindasan transnasional yang luas. Tindakan brutal ini terus melanggar hak asasi manusia dasar, yang menyebabkan penduduk Uighur menjadi sasaran penganiayaan dan penindasan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi dan Indonesia Sepakat Larang Haji Ilegal, Sanksi Berat Menanti