Manila, MINA — Konvensi Perdamaian Nasional Pertama akan digelar di International Convention Center (PICC), Manila, Filipina, pada Rabu 25 Januari 2023 mendatang.
Agenda tersebut diselenggarakan dan dipelopori oleh Volunteer Individuals for Peace (VIP), sebuah organisasi perdamaian lokal yang diketuai Dr. Ronald Adamat, Komisioner Komisi Pendidikan Tinggi (CHED) Filipina.
Acara ini menjadi agenda internasional dengan partisipasi dari LSM yang berbasis di Korea Selatan, Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL) yang diketuai oleh Lee Man-hee, seorang advokat perdamaian dan veteran perang dari Korea Selatan.
Dalam keterangan resmi HWPL yang diterima MINA, Kamis (19/1), lebih dari 1.000 peserta diharapkan hadir dari berbagai sektor termasuk anggota parlemen, presiden universitas dan pendidik, pemimpin pemuda dan perempuan, media, pemimpin agama, dan organisasi masyarakat sipil.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Konvensi perdamaian tersebut mengambil tema “Peace Builds One Nation, One Future – Peace is Here (Perdamaian Membangun Satu Bangsa, Satu Masa Depan – Perdamaian Ada di Sini)”, bertujuan menetapkan peta jalan menuju pencapaian persatuan nasional melalui perdamaian yang selaras dengan agenda Pemerintahan Marcos.
Melalui acara ini, sebuah resolusi akan disampaikan kepada Presiden Bongbong Marcos untuk kemungkinan deklarasi Hari Perdamaian Nasional sebagai hari libur nasional.
Melalui kemitraan VIP dan CHED dengan HWPL, pengenalan pendidikan perdamaian di tingkat nasional dan kolaborasi kegiatan perdamaian di tingkat internasional telah diupayakan.
Ketua HWPL berusia 92 tahun itu akan datang ke Filipina dalam rangka memperingati HUT ke-9 Hari Perdamaian HWPL 24 Januari.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Hari Perdamaian telah dirayakan setiap tahun untuk memperingati perjanjian perdamaian yang dipimpin sipil yang ditandatangani di Kota General Santos pada 2014 untuk meningkatkan rekonsiliasi di antara masyarakat setempat.
Sehari sebelum konvensi, ia juga akan menghadiri dan memberikan pidato pada upacara peresmian monumen perdamaian ke-11 di Plaza Asuncion, Malate, Manila.
Ketua dari dua organisasi tuan rumah akan memberikan pidato selama sesi pleno pertama untuk mempresentasikan tonggak yang dicapai untuk pembangunan perdamaian di tingkat nasional dan internasional, serta rencana mereka.
Wakil Presiden Sara Duterte juga diundang untuk berbicara pada sesi ini.
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu
Pada sore harinya, sesi paralel akan berlangsung untuk lima kelompok sektor: akademisi dan pemuda, tokoh agama, anggota parlemen dan lembaga swadaya masyarakat, media, dan tokoh perempuan.
Dalam setiap sesi akan ada orasi yang dilanjutkan dengan forum terbuka untuk menghasilkan resolusi dari masing-masing kelompok sektor.
Keputusan-keputusan ini akan dikonsolidasikan menjadi satu yang akan disampaikan kepada Presiden pada sidang paripurna kedua.
Melalui konvensi ini, kerangka kerja perdamaian nasional dengan pendekatan holistik akan dibuat untuk adopsi pembangunan perdamaian dan pencegahan konflik yang akan memperkuat tekad negara kita untuk mencapai persatuan nasional dan pembangunan berkelanjutan. (R/R1/RS2)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang