Surabaya, 27 Muharram 1438/28 Oktober 2016 (MINA) – Koperasi syariah berkembang baik di Indonesia meski jumlahnya saat ini masih minim, tapi menunjukkan pertumbuhan positif.
“Perkembangan koperasi pembiayaan syariah sangat potensial. Kinerjanya saat ini sangat baik dan berkualitas dari sisi kesehatan koperasi, SDM dan IT,” kata Deputi Pembiayaan, Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo saat menjadi pembicara dalam Dialog Tingkat Tinggi dengan Dewan Pengarah Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) pada Festival Ekonomi dan Keuangan Syariah, di Surabaya Jumat (28/10).
Jumlah koperasi mencapai 150.223 unit usaha. Dari jumlah tersebut 1,5 persen merupakan Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS). Ini tercatat jumlah KSPPS sebanyak 2.253 unit dengan angggota 1,4 juta orang. Modal sendiri mencapai Rp968 miliar dan modal luar Rp3,9 triliun dengan volume usaha Rp5,2 triliun. Demikian dilansir Kemenkop dan UKM dikutip MI’raj Islamic News Agency (MINA).
Braman menjelaskan, festival ekonomi dan keuangan syariah bertujuan untuk akselarasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, dan juga mendorong akses keuangan inklusif dalam pendalaman pasar keuangan meningkatkan akses keuangan masyarakat termasuk optimalisasi pemanfaatan zakat dan wakaf untuk kegiatan produktif.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Badan wakaf Indonesia (BWI) saat ini mengelola sebanyak 145 lembaga wakaf. Adapun Kemenkop juga telah memfasilitasi 103 KSPP sebagai pengumpul wakaf dan zakat. Potensi wakaf pertahun mencapai Rp11,4 triliun, tambah Braman.
“Ini potensi yang luar biasa dan sangat menjanjikan bagi pengembangan keuangan syariah Indonesia,” tegas Braman. (L/P002/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah