Baghdad, MINA – Setidaknya 104 orang telah tewas dan lebih dari 6.000 lainnya cedera dalam waktu kurang dari satu pekan kerusuhan di Irak, kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mayor Jenderal Saad Maan pada Ahad (6/10) di TV pemerintah.
Maan mengatakan, delapan anggota pasukan keamanan termasuk di antara mereka yang tewas dan 51 bangunan umum dan delapan markas partai politik telah dibakar oleh pengunjuk rasa.
Setidaknya 18 orang tewas dalam bentrokan antara demonstran anti-pemerintah dan polisi di Baghdad pada Sabtu malam, menurut sumber kepolisian dan medis, demikian Arab News melaporkan.
Protes dan kerusuhan yang meluas terjadi ketika kabinet berusaha menenangkan kemarahan publik atas kasus korupsi dan pengangguran yang akut dengan rencana reformasi baru.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Dua tahun setelah kekalahan kelompok ISIS, keamanan lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya, tetapi korupsi merajalela, infrastruktur yang hancur belum dibangun kembali dan lapangan pekerjaan masih langka.
Rencana 17 poin Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi adalah hasil dari pertemuan kabinet darurat pada Sabtu malam dan dihasilkan setelah berhari-hari menawarkan hanya janji-janji reformasi yang tidak jelas.
Termasuk di antaranya peningkatan perumahan bersubsidi bagi kaum miskin, tunjangan untuk para penganggur serta program pelatihan dan inisiatif pinjaman kecil bagi kaum muda yang menganggur.
Keluarga dari mereka yang terbunuh dalam demonstrasi pekan ini juga akan mendapatkan pembayaran dan perawatan seperti yang biasanya diberikan kepada anggota pasukan keamanan yang terbunuh selama perang.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Hingga hari Ahad, jalan-jalan di Ibu Kota sepi. Protes cenderung mengumpulkan tenaga untuk di kemudian hari. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan