Wuhan, MINA – Korban meninggal akibat wabah virus korona di China terus bertambah hingga 106 orang dengan 4.494 kasus.
Kepala Biro Administrasi Medis Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) Jiao Yahui mengatakan, terbatasnya pasokan medis menjadi kendala utama untuk menekan wabah dan jumlah orang yang terinfeksi, demikian dikutip dari Anadolu Agency (AA), Selasa (28/1).
“Kekurangan pakaian pelindung adalah masalah utama, dan beberapa tenaga medis belum dapat berangkat ke garis depan,” ujar Jiao dalam konferensi pers di Beijing hari ini, kutip South China Morning Post.
Jiao mengatakan China mengirimkan sekitar 6.000 tenaga medis ke Wuhan, Provinsi Hubei, pusat wilayah epidemi wabah, dan wilayah lainnya.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Sebanyak 4.000 di antaranya sudah berada di lokasi, sementara 1.800 lainnya dijadwalkan akan segera tiba.
Pemerintah China juga telah menyediakan lebih dari 10.000 tempat tidur di rumah sakit yang tersedia, mengingat jumlah pasien terus meningkat.
Sementara warga Wuhan memulai tahun baru dengan menimbun makanan dan persediaan medis, demi menghindari tertular virus itu.
“Selain transmisi udara, virus korona dapat menular lewat kontak fisik,” ujar lembaga tersebut,
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Selain di China, virus itu telah menjangkiti warga negara lainnya. Delapan kasus terjadi di Hong Kong, tujuh di Makau, lima di Taiwan, empat di Eropa, enam di Amerika Utara, Lima di Australia dan 30 di Asia.
Sementara itu, sebanyak 97 pelajar Indonesia dan dua pekerja Indonesia di Wuhan masih terisolasi di kota tersebut. (T/RE1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai