Migennes, Perancis, 26 Jumadil Awal 1437/4 Maret 2016 (MINA) – Seorang walikota di Perancis François Boucher melarang pelajaran bahasa Arab dan bahasa Turki di sekolah-sekolah umum wilayah itu disebabkan alasan keamanan, Anadolu Agency melaporkan
Boucher mengklaim pelajaran bahasa Arab dan Turki sebuah “ancaman keamanan” tapi, hal itu dikecam oleh Pendidikan Akademi Perancis dan lembaga lainnya.
François Boucher, yang terpilih dari Uni tengah-kanan untuk Gerakan Populer (UMP).
Sementara itu, wakil Ketua Asosiasi Budaya Turki Migennes Faruk Biyik mengatakan kelas bahasa Turki dan Arab, yang sedang diberikan di sekolah umum sebagai bagian dari program bahasa ibu dan pendidikan budaya (ELCO), dilarang karena ‘acaman keamanan dan teror’. Demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Menurut laporan yang ada, Biyik juga meminta Akademi Pendidikan Perancis dan sejumlah gubernur di beberapa provinsi untuk mengecam keputusan walikota Bouncer tersebut.
Selanjutnya, dia juga menyatakan bahwa Bouncer telah menuduh guru kelas Turki dan Arab tidak tahu apa-apa mengenai Perancis.
Sementara Boucher mengatakan, “larangan itu akan tetap di tempatkan karena ancaman keamanan terus menerus“.
Dia menambahkan pihaknya belum menerima secara “tertulis” pemberitahuan dari pemerintah daerah yang berkaitan dengan masalah ini. (T/P002/R02)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)