Jakarta, MINA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyesalkan pernyataan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang langsung menyatakan bahwa soal matematika Ujian Nasional Berbasi Komputer (UNBK) Sekolah Menengah Atas (SMA) memang dibuat sulit, karena termasuk jenis soal HOTS (Higher Order Thinking Skills/ Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi).
“Padahal, sulit (hard) atau mudahnya sebuah soal tidak bisa langsung ditentukan dari teks ataupun konteks soal. Secara metodologis tingkat kesukaran soal ditentukan dengan statistik. Dari populasi atau sampel diperiksa berapakah siswa yang menjawab benar, salah atau malah tidak menjawab,” kata Retno Listyarti, kpai-bidang-pendidikan/">Komisioner KPAI Bidang Pendidikan dalam jumpa media di Gedung KPAI, Jakarta, (17/4).
Ia menyampaikan keprihatinan atas sulitnya soal mata uji matematika UNBK SMA tahun 2018 yang viral di media sosial maupun media massa. KPAI menyampaikan apresiasi kepada para peserta UNBK SMA yang berani bersuara di ruang publik atas kasus ini.
“Sederhananya bila banyak siswa menjawab dengan benar berarti soal itu mudah. Bila yang terjadi sebaliknya berarti soal itu sulit. Sementara hasil UNBK matematika SMA belum diketahui hasilnya saat itu,” ujarnya.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Dalam hal ini, KPAI juga mengapresiasi Mendikbud RI yang berani meminta maaf secara terbuka pasca kritikan dari para peserta UNBK SMA.
Lebih lanjut ia menjelaskan, terkait pengaduan, meski KPAI tidak membuka posko, namun pengaduan yang diterima di bidang pendidikan sangatlah banyak.
“Pengaduan berasal dari Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Depok, Kota Bekasi, Cikarang, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Pengadu ada yang berasal dari SMA Negeri maupun SMA swasta,” jelasnya.
Ia menambahkan, Komisioner KPAI bidang Pendidikan menerima banyak keluhan dan pengaduan dari para peserta UNBK SMA tahun 2018, terutama untuk soal mata uji matematika.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
“Luapan emosi anak-anak ditumpahkan melalui aplikasi WhatsApp, Line, DM Twiter, inbox Facebook dan telepon langsung,” ujarnya.
Soal UNBK dikeluhkan diantaranya adalah Matematika yang sangat sulit, tidak cukup waktu mengerjakannya karena langkahnya yang banyak dan rumit, soal tidak sesuai dengan kisi-kisi dan siswa menyatakan hanya menyakini jawaban benar sekitar 5 sampai 10 dari 40 soal yang diuji. Siswa juga mengaku tidak pernah membayangkan soal matematikn UNBK sesulit itu, padahal selama ini mereka sudah belajar keras untuk berlatih menyelesaikan soal-soal matematika dari berbagai sumber. (L/R10/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September