Manila, 7 Shafar 1437/19 November 2015 (MINA) – Maskapai penerbangan lokal dan asing, termasuk pesawat pribadi dan carter, kehilangan pemasukan senilai dua miliar dolar akibat dibatalkannya lebih dari seribu penerbangan di Bandara Internasional NinoyAquino (NAIA) demi kelancaran pertemuan puncak Kerjasama Ekonomi Asia-Pasaifik (APEC) dari 16 hingga 20 November.
Seorang pakar industri penerbangan menyatakan maskapai penerbangan yang paling terpukul akibat penutupan tersebut adalah maskapai penerbangan bertarif murah (budget airline), Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, mengutip Philstar News.
Dikatakannya, sebagian besar perusahaan penerbangan itu dijamin oleh asuransi, tetapi perusahaan penerbangan tarif murah paling terpukul dengan adanya pembatalan, karena mereka tak dapat secepatnya mengganti harga tiket atau memberikan penginapan di hotel kepada penumpang.
Jurubicara Pilipine Airlines (PAL) Cielo Villaluna mengatakan PAL menderita kerugian sekitar 18,7 juta dolar. Pendapatan kotor PAL sebanyak 7,5 juta dolar per hari.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
PAL mengoperasikan 260 penerbanan domestik dan internasional sehari dan pembatalan 700 penerbangan sama dengan dua setengah hari operasi PAL, tambah Villaluna.
“Kami harus menekankan, bagaimanapun, keuntungan jangka panjang dari KTT APEC akan lebih besar daripada kerugian tersebut,” ujar Villaluna.
Cebu Pacific (CEB), melalui unit komunikasi perusahaan, menyatakan CEB kehilangan pendapatan sekitar 400 juta peso karena pembatalan penerbangan selama KTT APEC.
“CEB memperkirakan terjadinya perubahan lebih besar jadwal penerbangan dalam seminggu, karena angka ini mungkin masih bisa berubah,” kata perusahaan itu.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Perusahaan-penerbangan lokal membatalkan sekitar 1.800 penerbangan domestik dan internasional dari 16 hingga 20 November, menyusul penutupan sementara landasan pacu untuk memberi jalan pada kedatangan dan keberangkatan dari pemimpin ekonomi APEC.
Air Asia Filipina mengatakan pihaknya membatalkan 74 penerbangan domestik dan 10 penerbangan internasional dari 17 sampai 20 November karena penutupan sementara landasan pacu NAIA.
Penerbangan internasional lainnya juga membatalkan berbagai penerbangan atau menjadualkan kembali keberangkatan dan kedatangan pesawat mereka.
Para pengamat bandara mengatakan pembatalan penerbangan dari Manila ke tempat-tempat lain di negara ini mempengaruhi kedatangan para wisatawan di provinsi-provinsi. (T/R07/R01)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)