KUA Diharapkan Punya Literasi Media Digital

Jakarta, MINA – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama mengatakan, perkembangan kemajuan teknologi informasi yang tak terhindarkan, membuat pelayanan di lebih ditingkatkan, khususnya pelayanan di . Menurut Kamaruddin, KUA harus memiliki literasi media digital untuk memudahkan pelayanan terhadap masyarakat.

“KUA-KUA kita harus memiliki literasi digital. Literasi media komunikasi digital. Ini sudah tidak terhindarkan lagi. Saya sangat optimis kita semua sedang bertransformasi ke arah itu. Saya bisa melihat ketika ada KUA Fest, ternyata ada potensi yang sangat dahsyat sesungguhnya yang dimiliki oleh para penghulu-penghulu kita,” terang Kamaruddin di Jakarta, Jumat (12/3).

Kamaruddin menerangan, kemajuan teknologi informasi membuat setiap lini kehidupan, termasuk KUA untuk bisa mengikuti perkembangan literasi media komunikasi. Ia meyakini dengan literasi media digital yang dimiliki KUA ke depannya, maka akan memudahkan pelayanan terhadap masyarakat.

“Saya optimis ke depan kita bisa mengikuti perkembangan ini, sehingga kita bisa mengikuti perkembangan literasi media komunikasi, khusus melalui media komunikasi digital. Penghulu harus mampu berkomunikasi secara horizontal, dan juga berkomunikasi secara vertikal,” jelas eks. Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama ini.

Satu hal yang menjadi sorotan Kamaruddin adalah mengenai tingginya angka perceraian di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Ia berharap, KUA bisa menjadi konsultan bagi keluarga-keluarga bermasalah. Hal ini mendorong KUA segera membenahi pelayanannya, termasuk harus memiliki literasi media digital.

“Kita berharap KUA bisa berfungsi instrumental untuk memitigasi potensi perceraian yang angkanya masih sangat tinggi di Indonesia. Untuk bisa memainkan peran yang sangat penting ini dibutuhkan kapasitas, kompetensi, dari para penghulu, termasuk para penyuluh. KUA ini sekali lagi harus menjadi pusat konsultasi keluarga,” katanya. (L/R2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)