Jakarta, MINA – Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Dr. Sarbini Abdul Murad mengatakan, aksi kudeta yang dilakukan militer Myanmar terhadap pemerintahan sipil yang dipilih secara demokratis, menimbulkan keprihatinan akan kelangsungan pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine.
“MER-C bersama PMI dan Walubi (Perwakilan Umat Buddha Indonesia) membangun Rumah Sakit tersebut, adalah wujud kepedulian kami dalam merekatkan persaudaraan antar umat beragama di Myanmar,” terangnya, demikian keterangan tertulis diterima MINA, Selasa (2/2).
“Untuk itu kami menghimbau, agar bantuan Indonesia seperti sekolah dan rumah sakit, tetap terjaga sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Dr. Sarbini juga menghimbau terutama pada negara-negara ASEAN untuk memastikan agar militer Myanmar tidak melakukan langkah yang berlebihan terhadap etnis Rohingnya dan warga negara lainnya sehingga tidak terjadi bencana kemanusiaan yang hebat.
Baca Juga: MUI Bahas Enam Tema Besar dalam Munas XI 2025
MER-C merupakan organisasi kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis, sudah berpengalaman dalam memberikan bantuan medis dan kesehatan terhadap siapa saja yang mengalami kondisi kemanusiaan kritis.
Konsep kemanusiaan MER-C yang Rahmatan Lil Alamin, independen, menjaga netralitas, untuk menolong yang paling membutuhkan, akibat kondisi peperangan, ketidakadilan, stigmatisasi, isolasi politik yang menimbulkan masalah kesehatan dan medis.
MER-C menolong siapa saja tanpa membedakan latar belakangnya. (R/Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BSP 2025: AWG Berangkatkan Tim Ikut Ekspedisi 1.000 Pendaki Gunung untuk Palestina
















Mina Indonesia
Mina Arabic