Jakarta, MINA – Menanggapi pernyataan Duta Besar Israel untuk Singapura, Sagi Karni, yang menyampaikan Indonesia tidak begitu banyak membantu Palestina, Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad, mengatakan itu merupakan upaya menjebak Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Karni saat wawancara daring bersama CNN Indonesia yang ditayangkan beberapa waktu lalu.
Bagi Sarbini, pernyataan Sagi Karni dalam video wawancara bertajuk “Israel Beberkan Alasan RI Tak Bisa Bantu Palestina Terlalu Jauh”, adalah upaya Israel menjebak Indonesia.
“Sebagai NGO yang sudah berpengalaman di Palestina, pernyataan Dubes Israel ini tidaklah asing dan merupakan jebakan untuk Indonesia,” tutur Presidium MER-C itu dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/4).
Baca Juga: Industri Farmasi Didorong Daftar Sertifikasi Halal
“Bahasa terangnya, kalau Indonesia mau berkontribusi lebih kepada Palestina maka bukalah hubungan diplomatik dengan Israel agar Indonesia bisa menjadi juru damai yang baik,” ujarnya.
Ia menambahkan narasi serupa juga digaungkan sebagian elit Indonesia.
Lebih lanjut Sarbini mengungkapkan pernyataan Sagi Karni adalah narasi yang melecehkan Indonesia.
“Dalam wawancara tersebut, Sagi Karni secara khusus menyampaikan Indonesia tidak punya peran yang signifikan dalam membantu Palestina dibandingkan dengan negara Arab. Ini narasi yang melecehkan Indonesia, seakan apa yang dilakukan Indonesia terhadap Palestina tak dianggap oleh Israel. Jelas bahwa kita membantu Palestina bukan untuk mendapat apresiasi dari Israel. Tak penting bagi kita dianggap kecil kontribusi dibanding negara Arab,” kata Sarbini.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Cenderung Mendung, Sebagian Hujan Ringan Sore Hari
Menurutnya, pernyataan Dubes Israel tersebut juga membalikkan fakta dan menyebarkan narasi bohong. Apa yang diberikan Indonesia tidak sekecil apa yang dikatakan Israel.
“Kalau kita tanya ke pemerintah atau rakyat Palestina tentang kontribusi Indonesia terhadap Palestina, pasti jawabannya bertolak belakang dari apa yang dikatakan Sagi Karni,” ujar Sarbini.
Ia mengatakan, kontribusi Indonesia baik bidang ekonomi, politik dan diplomasi adalah sesuatu yang tak bisa dihitung dengan materi. Belum lagi pembelaan rakyat Indonesia terhadap Palestina sangat nyata, contoh penolakan Timnas U-20 Israel yang akan berlaga di Indonesia, terjadi resistensi yang bergelombang dari lapisan bawah sampai dengan elit politik.
Bagi Indonesia, lanjut Sarbini, yang penting bukan retorika yang berputar-putar duluan ayam atau telur. Yang utama bagi Indonesia adalah solusi dua negara, Israel akui Palestina sebagai sebuah entitas negara dengan Jerusalem timur ibukotanya.
Baca Juga: Menag Akan Buka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ
“Tanpa kejelasan dan kepastian sikap Israel terhadap Palestina, Indonesia akan konsisten tidak akan membuka komunikasi politik dan hubungan diplomatik dengan Israel,” tegas Sarbini. (R/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan