Riyadh, MINA – Presiden China Xi Jinping tiba di Kerajaan Arab Saudi pada Rabu (7/12) untuk kunjungan tiga hari, di mana dia akan bertemu dengan para pemimpin Arab Saudi untuk meningkatkan hubungan diplomatik dan kerjasauma perdagangan.
Dijadwalkan akan ada Tiga KTT yang berlangsung selama perjalanan Xi Jinping ke Arab Saudi: KTT Saudi-China, KTT Teluk-China Riyadh untuk Kerjasama dan Pembangunan, dan KTT Arab-China Riyadh untuk Kerja Sama dan Pembangunan, Saudi Press Agency melaporkan.
Para peserta akan mencakup lebih dari 30 pemimpin dan pejabat dari kedua negaradan juga organisasi internasional.
Kunjungan Xi mencerminkan keinginan para pemimpin Arab Saudi dan China untuk memperkuat hubungan bilateral, meningkatkan kemitraan strategis mereka, mewujudkan potensi politik dan ekonomi yang ditawarkan guna melayani kepentingan bersama.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Lebih dari 20 perjanjian awal antara kedua negara, senilai lebih dari SR110 miliar ($29,3 miliar), akan ditandatangani selama kunjungan presiden China itu, bersama dengan kesepakatan kemitraan strategis, dan rencana implementasi pengembangan Visi Arab Saudi 2030.
Arab Saudi bertujuan membangun kemitraan strategis yang kuat dengan China untuk mendukung perdagangan dan investasi.
Kerajaan Saudi adalah penerima investasi Cina terbesar di Dunia Arab antara tahun 2005 dan 2020, terhitung lebih dari 20,3 persen dari total investasi regional, senilai $196,9 miliar.
Kedua negara bersiap meluncurkan SABIC-Fujian Petrochemical Industrial Group, sebuah perusahaan patungan senilai sekitar SR22,5 miliar, di mana SABIC memiliki 51 persen saham, termasuk pabrik berkapasitas tinggi untuk produksi produk petrokimia.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Di luar perdagangan dan investasi, hubungan kedua negara juga terus berkembang dan berkembang lebih luas dalam beberapa tahun terakhir, khususnya dalam hal pertukaran budaya. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza