Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kuwait Akan Bangun Kembali Gudang Biji-Bijian Beirut yang Hancur

Insaf Muarif Gunawan - Senin, 24 Agustus 2020 - 09:07 WIB

Senin, 24 Agustus 2020 - 09:07 WIB

1 Views

Kondisi pelabuhan Beirut, Lebanon, pascaledakan hari Selasa, 4 Agustus 2020. (Foto: Daniel Carde/Getty)

Beirut, MINA – Kuwait akan membangun kembali satu-satunya gudang gandum (silo) Lebanon yang hancur akibat ledakan di pelabuhan Beirut pada 4 Agustus lalu.

“Kami memutuskan bahwa cara terbaik dan paling tepat untuk memulai dengan bantuan material adalah  membangun kembali silo,” kata Duta Besar Kuwait untuk Lebanon Abdel-Aal al-Qenaei, media lokal melaporkan pada Ahad (23/8).

Seorang pejabat PBB, pejabat pelabuhan dan ahli biji-bijian regional mengatakan bahwa Al-Qenaei mengatakan, rencana untuk silo biji-bijian lain di pelabuhan Tripoli Lebanon ditunda beberapa tahun lalu setelah gagal mendapatkan dana yang cukup, demikian dikutip dari The New Arab.

Menurut PBB, 85 persen dari gandum Lebanon dan pasokan gandum disimpan di gudang gandum di pelabuhan Beirut sebelum hancur oleh ledakan yang diyakini disebabkan oleh sekitar 2.700 ton amonium nitrat.

Baca Juga: Roket Hantan Markas UNIFIL, Delapan Tentara Perdamaian Luka

Program Pangan Dunia PBB telah mengumumkan akan mengirimkan 50.000 ton tepung terigu ke Beirut untuk menstabilkan pasokan gandum Lebanon setelah ledakan menghancurkan sekitar 120.000 metrik ton stok makanan, termasuk gandum, kedelai, dan bahan pokok lainnya.

Menurut The Daily Star, Duta Besar Kuwait mengatakan pembangunan kembali silo adalah bagian dari bantuan negaranya yang lebih luas ke Lebanon setelah ledakan, termasuk sekitar AS $ 41 juta miliar rupiah yang dijanjikan pada konferensi donor yang diselenggarakan Perancis yang diadakan secara online beberapa hari setelah ledakan.

Ledakan itu menewaskan sedikitnya 180 orang, melukai 6.500 orang dan membuat 300.000 orang mengungsi.

“Silo ini awalnya dibangun pada tahun 1969 dengan pinjaman dari Kuwait Fund for Development, dan itulah mengapa kami memutuskan untuk mengumumkan pembangunannya kembali ,” kata Duta Besar. (T/R8/P1)

Baca Juga: Hezbollah Umumkan Syekh Naim Qassem Sebagai Sekretaris Jenderal

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Irak Protes ke PBB atas Wilayah Udaranya Dilanggar Israel untuk Serang Iran

Rekomendasi untuk Anda

Breaking News