Jakarta, 10 Sya’ban 1437/17 Mei 2016 (MINA) – Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Keuangan dan Industri era Presiden Abdurrahman Wahid, Kwik Kian Gie, menilai sikap pemerintah terlalu membangga-banggakan produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang terus naik.
“Pemerintah membangga-banggakan PDB, tetapi tanpa memberi penjelasan apa PDB itu sendiri. Kenaikan PDB Indonesia bukan berarti seluruhnya bernilai positif karena tidak hanya disebabkan oleh peningkatan ekonomi Indonesia,” kata Kwik dalam diskusi “Arah Kebijakan Bidang Ekonomi Yang Tidak Sejalan Dengan UUD 1985”, di Kantor MUI Pusat Jakarta, Selasa (17/5).
Menurut Kwik, kenaikan PDB juga disebabkan oleh produk yang dihasilkan oleh investor asing di Indonesia yang tidak menguntungkan bagi negara.
“Iya PDB naik, akan tetapi siapa yang menikmati? Jadi, PDB kita banggakan tanpa mengetahui artinya dan dibentuk dengan siapa, tidak peduli,” ujar Kwik.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Kwik juga mengkritik langkah Presiden Joko Widodo yang melakukan lawatan kerja ke sejumlah negara di seluruh dunia untuk menarik investor berinvestasi di Indonesia tanpa memperhatikan dampak negatifnya.
Kebijakan Jokowi yang kerap menggaet investor itu bertentangan dengan apa yang dituliskan dalam Undang-Undang Dasar 1945. (L/P002/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah