Bishkek, MINA – Sooronbay Jeenbekov (59 tahun) telah dilantik sebagai presiden kelima Kyrgyzstan pada Jumat (24/11).
Jeenbekov, mantan perdana menteri, menggantikan pendahulunya, Almazbek Atambayev, untuk masa jabatan enam tahun, World Bulletin melaporkan.
Partai Sosial Demokratik Kyrgyzstan (SDPK) meraup 54,22% suara dalam pemilihan yang diadakan pada 15 Oktober.
SDPK terkait erat dengan Atambayev yang sebelumnya memangku jabatan perdana menteri sebelum pemilihan presiden Oktober 2011.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Berbicara pada upacara resmi pelantikan di Bishkek, Jeenbekov mengatakan, “Takdir negara adalah takdir setiap warga.”
Ia menekankan pada perdamaian, persatuan, dan negara yang berdaulat, Jeenbekov mengatakan dia tidak akan membiarkan diskriminasi regional dan etnis.
Dia mencatat negara tersebut menyaksikan perpindahan kekuasaan secara damai untuk pertama kalinya dalam sejarah negara tersebut.
Dia bersumpah untuk memperkuat hubungan strategis dengan Rusia, negara tetangga Cina dan negara-negara di Asia Tengah.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Kita akan terus membina hubungan dekat dengan negara-negara anggota Uni Eropa. Kita akan meningkatkan hubungan dengan Turki dan Amerika Serikat,” tambahnya.
Meskipun relatif stabil, Kyrgyzstan telah mengalami periode tidak menentu sejak memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet.
Pada 2005 dan 2010, presiden saat itu digulingkan dalam demonstrasi kekerasan yang menyebabkan ratusan orang tewas.
Sebagian besar dari enam juta penduduk Kyrgyzstan adalah Muslim berbahasa Turki. (T/R11/P2)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu