Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langgar Gencatan Senjata, Menhan Israel Perintahkan Penghancuran Gaza

Hasanatun Aliyah Editor : Widi Kusnadi - 26 detik yang lalu

26 detik yang lalu

0 Views

Salah satu kondisi di Kota Gaza. (foto : x)

Gaza, MINA – Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz pada Sabtu (25/10) memerintahkan militer untuk melanjutkan penghancuran di wilayah Jalur Gaza yang masih berada di bawah kendali, meski perjanjian gencatan senjata sedang berlangsung.

“Saya telah menginstruksikan IDF (militer Israel) untuk memprioritaskan penghancuran terowongan sebagai tugas utama di zona kuning yang saat ini berada di bawah kendali kami, bersamaan dengan perlindungan terhadap para prajurit dan komunitas,” tulis Katz di platform media sosial X.

Katz menambahkan, langkah tersebut dilakukan bersamaan dengan pembahasan bersama para pejabat tinggi Amerika Serikat, termasuk wakil presiden, menteri luar negeri dan pertahanan, utusan presiden, serta komandan CENTCOM, mengenai penerapan rencana Presiden AS Donald Trump. Ia menegaskan pentingnya memastikan penghancuran total seluruh terowongan dan pelucutan senjata Hamas di wilayah yang tersisa.

Demiliterisasi Gaza melalui penghancuran terowongan-terowongan Hamas, bersamaan dengan pelucutan senjata Hamas, merupakan tujuan strategis paling penting untuk meraih kemenangan di Gaza,” ujarnya.

Baca Juga: UNRWA: Gaza Hadapi Krisis Parah Jelang Musim Dingin

Katz juga menyebut, misi moral paling mendesak adalah memulangkan seluruh sandera dan jenazah tentara yang gugur. “Kami akan melakukan segalanya untuk menunaikan misi suci dan penting ini,” katanya.

Ia menekankan, misi strategis utama untuk mewujudkan kemenangan besar yang dicapai pasukan IDF di Gaza adalah demiliterisasi penuh wilayah tersebut dengan menghancurkan seluruh terowongan, di mana 60 persen di antaranya masih tersisa serta melucuti senjata Hamas.

Perjanjian gencatan senjata bertahap antara Hamas dan Israel, yang ditengahi oleh pihak regional dan internasional, mulai berlaku pada 10 Oktober lalu. Fase pertama mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina serta penarikan sebagian pasukan Israel. Kesepakatan itu juga mencakup upaya rekonstruksi Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa Hamas.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas Tegaskan Kembali Israel Gagal Capai Tujuan Selama Dua Tahun Perang

Rekomendasi untuk Anda