Yerusalem, MINA – Pusat Informasi Palestina Maata, sebuah organisasi hak asasi manusia independen, melaporkan adanya 20 aksi perlawanan terhadap pendudukan Israel di Tepi Barat, dalam waktu 24 jam terakhir.
Dalam laporannya, pusat informasi tersebut menyebutkan telah mendokumentasikan enam penembakan, beberapa pelemparan alat peledak, dan pecahnya 11 konfrontasi fisik, menanggapi serangan pemukim. Quds Press melaporkan, Jumat (28/4/2023).
Laporan menjelaskan, para pejuang perlawanan menembaki pasukan pendudukan di tempat terpisah di kota Nablus, di Tepi Barat utara, termasuk di pos pemeriksaan Howara, Beit Furik, Gunung Gerizim dan persimpangan Za’tara.
Para pejuang perlawanan juga terlihat menghadapi penyerbuan pasukan pendudukan di kamp Jenin, dengan peluru dan bentrokan, dan pelemparan alat peledak.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Konfrontasi fisik pecah di 11 titik terpisah, di wilayah Ramallah, Nablus, Jenin, Qalqilya, Jericho, Betlehem dan Hebron, di mana para pemuda melemparkan batu ke arah pasukan pendudukan, menanggapi serangan pemukim.
Operasi perlawanan berlanjut di Tepi Barat, mengakibatkan 11 pemukim cedera, sementara tiga warga Palestina tewas. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon