Gaza, MINA – Ketua Emergency Medical Team (EMT) MER-C ke-8 dr. Tonggo Meaty Fransisca, menggambarkan kondisi memilukan yang tengah dihadapi masyarakat Gaza saat ini. Dalam laporan langsung dari Wisma dr. Joserizal Jurnalis di Bayt Lahiya, tim medis MER-C juga meminta masyarakat dunia menekan Israel menghentikan serangan brutal di Gaza.
“Saat ini, masyarakat Gaza benar-benar berada dalam penderitaan berlapis. Di satu sisi mereka hidup dalam ketakutan akan serangan rudal dan bom yang datang bertubi-tubi tanpa peringatan. Di sisi lain, mereka tidak memiliki tempat berlindung yang aman. Bahkan sekolah-sekolah milik PBB dan tenaga medis pun menjadi sasaran serangan,” ujar dr. Meaty dengan suara bergetar.
Laporan tersebut disampaikan secara virtual dalam konferensi pers yang digelar di Kantor MER-C Pusat, Jakarta, Kamis (10/4), bersama Ketua Presidium MER-C, Dr. dr. Hadiki Habib, Sp.PD, Sp.Em., dan Ketua EMT MER-C, dr. Arief Rachman, Sp.Rad..
Dalam kesempatan itu, dr. Meaty menegaskan, Rumah Sakit Indonesia kini beroperasi dalam kondisi sangat terbatas, menghadapi gelombang korban luka yang terus berdatangan di tengah kekurangan pasokan medis dan ancaman serangan militer yang tidak mengenal batas kemanusiaan.
Baca Juga: Menlu Yordania Sebut Bencana Kemanusiaan di Gaza Belum Pernah Terjadi Sebelumnya
“Kami melihat langsung bagaimana tenaga medis bekerja tanpa henti, dengan perlengkapan yang sangat terbatas, sementara suara dentuman dan getaran akibat ledakan terus terasa di sekitar kami,” lanjutnya.
Dalam situasi kritis tersebut, dr. Meaty menyampaikan sikap tegas Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia yang menyerukan penghentian segera seluruh serangan militer terhadap warga sipil, tenaga medis, dan fasilitas kesehatan di Gaza.
Selain itu, menyerukan gencatan senjata permanen, bukan hanya sementara, agar proses pemulihan kemanusiaan bisa benar-benar berjalan. Selanjutnya, pembukaan jalur bantuan kemanusiaan, khususnya untuk logistik medis dan kebutuhan dasar.
“Kami dari MER-C sepakat bahwa dunia tidak boleh lagi membiarkan Gaza hancur di hadapan kita. Gencatan senjata permanen adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan nyawa mereka,” tegas dr. Meaty.
Baca Juga: Brigade Al-Qassam Unggah Video Serangan Roket ke Israel
Di akhir laporannya, ia menyampaikan ucapan terima kasih yang sangat tulus dari warga Gaza untuk rakyat Indonesia.
“Dukungan yang terus mengalir dari masyarakat Indonesia, baik dalam bentuk doa, bantuan, maupun solidaritas moral, adalah kekuatan yang menjaga harapan warga Gaza tetap menyala. Mereka tidak merasa sendiri, karena Indonesia selalu bersama mereka,” pungkasnya.
Tim EMT ke-8 MER-C Indonesia yang dipimpin oleh dr Tonggo Meaty Fransisca resmi melanjutkan tugas kemanusiaan di Gaza, Palestina, yang sebelumnya dijalankan oleh EMT ke-7.
Tim sebelumnya dipimpin oleh dr Hadiki Habib sudah menyelesaikan misinya di Jalur Gaza pada 11 Maret kemarin. Kini EMT ke-8 MER-C Indonesia melanjutkan misi dengan fokus memberikan pelayanan medis, serta mengawasi program rekonstruksi Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia, Gaza Utara.
Baca Juga: Israel Umumkan Perluasan Operasi Militernya ke Kamp Balata di Nablus
Hingga kini masih banyak korban yang jumlahnya terus bertambah akibat serangan pasukan penjajah Zionis Israel. Meski menghadapi beragam tantangan, Tim Medis MER-C berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan medis.
Serangan udara dan bom oleh pasukan Zionis Israel menyebabkan banyak korban jiwa maupun luka dan membuat sejumlah fasilitas publik rusak berat, termasuk Rumah Sakit Indonesia.
Sejak serangan 7 Oktober 2023 di Jalur Gaza, MER-C telah mengirimkan puluhan tim medis yang terdiri dari dokter umum dan spesialis, perawat serta bidan.
MER-C juga telah menyalurkan berbagai bantuan, termasuk makanan siap saji, sembako, air bersih, obat-obatan, peralatan medis serta kebutuhan pokok lainnya.[]
Baca Juga: ICRC Kutuk Pembunuhan Delapan Paramedis Gaza oleh Israel
Mi’raj News Agency (MINA)