Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LAPORAN PARA AHLI : MESIR HADAPI KRISIS EKONOMI MENUJU KEBANGKRUTAN

kurnia - Selasa, 14 Juli 2015 - 15:48 WIB

Selasa, 14 Juli 2015 - 15:48 WIB

1044 Views ㅤ

Foto: Memo
Foto: Memo

Foto: Memo

Kairo, 27 Ramadhan 1436/14 Juli 2015 (MINA) – Satu tahun setelah Abdel Fatah Al-Sisi menjadi presiden Mesir, krisis ekonomi di negara tersebut telah memburuk menempatkan masa depannya beresiko, menjurus kepada kebangkrutan Almesryoon.com melaporkan.

Laporan itu menguraikan masalah-masalah serius yang sedang dihadai Mesir di bawah kepresidenan Al Sisi.

Para ahli mengatakan Pemerintah Sisi telah gagal menangani krisis cadangan keuangan negara, dan apa yang dikatakan sebagai proyek-proyek besar baru-baru ini nyatanya hanya “kebohongan” belaka.

“Ketidakmampuan pemerintah untuk membayar gaji dan kegagalan proyek yang diusulkan selama Konferensi Ekonomi empat bulan lalu, adalah bukti bahwa ada masalah,” demikian laporan para ahli,  yang diungkapkan Middle East Monitor (Memo) dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.

Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel

Selain itu, investasi asing senilai 11,4 miliar pound Mesir  langsung berhenti setelah dikudetanya presiden pertama yang dipilih secara demokratis,  Muhammad Mursi, Maret 2013, yang dilakukan militer pimpinan Jendral Al-Sisi.

Dilaporkan berikutnya, bank-bank di Afrika, bersama dengan banyak negara-negara donor, menolak permohonan pinjaman Pemrintahan Sisi karena besarnya pinjaman sebelumnya diperkirakan bernilai sekitar lima miliar pound Mesir, dan belum ada usaha Mesir untuk merundingkannya.

Sumbangan dari negara-negara Teluk kepada Mesir juga telah berhenti.

Ahli ekonomi Ahmed Al-Khuzaim mengatakan, “Negara Mesir ini memiliki sumber daya lebih yang tidak terpakai; perkiraan menunjukkan bahwa 62 persen dari lahan negara tersebut tidak digunakan, 20 juta pekerja yang menganggur dan 27 wilayah yang tak menghasilkan apa-apa dan tergantung pada bantuan negara.”

Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata

Ahmed Al-Khuzaim menambahkan, ” KURS dolar AS naik karena Mesir merupakan negara pengimpor yang besar”, dilain fihak Mesir telah menjadi negara yang tergantung pada sumbangan dan bantuan.

Semua pejabat di negara itu mengadopsi ide-ide yang tidak efektif mengenai investasi dan ini akan menyebabkan Mesir harus berakhir dalam kegelapan. mungkin menjadi kebangkrutan ” “Ini adalah kegagalan jelas dari rencana ekonomi pemerintah Al Sisi”, katanya .(T/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

 

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Afrika
Palestina
Internasional