Laporan: Spyware Israel Targetkan Kritikus Saudi dan Pembaca Berita Timur Tengah

London, MINA – Spyware yang dibuat oleh perusahaan Israel, yang masuk daftar hitam oleh AS, telah digunakan untuk menargetkan kritikus Arab Saudi dan pembaca situs berita Timur Tengah, sebuah laporan mengungkapkan.

Para peneliti di perusahaan keamanan web ESET mengatakan, mereka menemukan hubungan antara serangan di situs web di Timur Tengah dan Inggris dengan perusahaan , The New Arab melaporkan.

Dalam serangan, yang dikenal sebagai ‘serangan lubang berair’, malware diluncurkan terhadap pengguna situs web yang pembacanya menarik bagi pengguna malware. Penyerang dapat mengidentifikasi informasi tentang pengguna yang ditargetkan, termasuk browser dan spesifikasi sistem operasi, ungkap laporan ESET. Dalam beberapa kasus, penyerang dapat mengambil alih komputer target.

Para peneliti ESET mengatakan bahwa setidaknya 20 situs web menjadi sasaran spyware, termasuk situs berita Middle East Eye (MEE) yang berbasis di London. Target serangan memiliki “hubungan ke Timur Tengah dan fokus kuat pada Yaman dan konflik di sekitarnya,” kata laporan itu.

MEE mengutuk serangan itu, dengan pemimpin redaksi David Hearst mengatakan bahwa pengungkapan itu tidak mengejutkan.

“Sejumlah besar uang telah dihabiskan untuk mencoba membawa kami keluar. Ini tidak menghentikan kami untuk melaporkan apa yang terjadi di seluruh pelosok wilayah dan saya yakin mereka tidak akan menghentikan kami di masa depan,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh MEE.

Candiru, bersama dengan sesama perusahaan spyware Israel NSO, baru-baru ini masuk daftar hitam oleh AS. Sebuah laporan oleh Citizen Lab awal tahun ini menuduh Candiru menjual spyware kepada rezim otoriter yang menggunakan situs Black Lives Matter dan Amnesty International palsu untuk memikat target peretasan.

Perusahaan spyware yang berbasis di Israel telah mendapat sorotan yang meningkat selama setahun terakhir, karena terungkapnya peretasan telepon skala besar yang menyebabkan gesekan antara Israel dan sekutunya.

Investigasi global yang dipimpin oleh kelompok jurnalisme Forbidden Stories yang berbasis di Paris mengungkapkan pada bulan Juli, spyware milik kelompok NSO telah digunakan dalam peretasan smartphone milik bangsawan Timur Tengah, individu yang terhubung dengan jurnalis Saudi yang terbunuh Jamal Khashoggi – yang dibunuh pada 2018 oleh seorang regu pembunuh – termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Jika peretasan NSO difokuskan pada perangkat seluler, maka serangan Candiru berusaha menyusup ke komputer, ungkap laporan ESET. (T/RI-1/RS3)

 

Mi’raj News Agency (MINA)