Teheran, MINA – Denyut Pusat kota Teheran terhenti pada Senin (6/1) ketika lebih sejuta pelayat membanjiri ibu kota Iran untuk memberi penghormatan kepada Qassem Soleimani, jenderal “heroik” yang tewas oleh serangan-serangan AS.
Tua muda berdesakan bahu-membahu di jalan-jalan, termasuk wanita mengenakan cadar berpakaian hitam dan lainnya mengenakan jilbab longgar, demikian Nahar Net melaporkan.
Soleimani, salah satu tokoh publik paling terkenal di Iran, tewas oleh serangan pesawat tak berawak AS pada Jumat (3/1) di dekat bandara internasional Baghdad. Dia berusia 62 tahun.
Pembunuhannya memicu ketegangan antara musuh bebuyutan Washington dan Teheran, yang telah bersumpah untuk “balas dendam kuat”.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Dia adalah seorang pahlawan. Dia mengalahkan Daesh,” kata seorang wanita berusia 30-an, merujuk pada kelompok Islamic State (ISIS).
“Apa yang dilakukan Amerika jelas merupakan suatu kejahatan,” kata wanita yang hanya memberikan nama belakangnya sebagai Mohammadi.
Televisi pemerintah mengatakan jumlah pelayat “beberapa juta orang”.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memimpin shalat jenazah Soleimani.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Dia tampak menangis di samping peti mati yang terbungkus bendera negara berisi jenazah Soleimani dan lima tentara lainnya yang juga tewas dalam serangan itu.
Jalan-jalan di Teheran begitu penuh dengan orang-orang sehingga banyak yang tidak dapat keluar dari stasiun metro bawah tanah, kantor berita ISNA melaporkan.
“Ada banyak orang di stasiun metro tetapi karena ada juga kerumunan besar di sepanjang jalan, tidak mungkin untuk mengevakuasi penumpang,” kata Kepala Metro Farnoush Nobakht. (T/RI-1/RS31)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)