Gaza, MINA – Banjir menggenangi lebih dari 1.542 tenda yang menampung warga sipil yang mengungsi di Jalur Gaza dalam dua hari terakhir, di tengah genosida Israel di daerah kantong itu, kata Dinas Pertahanan Sipil pada hari Rabu (1/1).
“Ratusan tenda terendam air hujan dengan ketinggian melebihi 30 sentimeter,” kata badan itu dalam sebuah pernyataan. Anadolu melaporkan
“Banyak orang dilaporkan menggigil kedinginan karena barang-barang mereka rusak oleh air hujan,” tambah Dinas tersebut.
Dinas Pertahanan Sipil mengatakan hujan deras telah menyapu 497 tenda di Kota Gaza, 210 di Deir al-Balah di Gaza tengah, 170 di Rafah dan 665 di Khan Younis di Gaza selatan.
Baca Juga: Gallant Mengundurkan Diri dari Parlemen Israel
Jalur Gaza telah dilanda gelombang dingin dan hujan deras sejak Ahad, yang mengakibatkan lebih banyak kesengsaraan bagi 2,3 juta penduduk wilayah tersebut.
Otoritas kesehatan setempat mengatakan pada Senin bahwa sedikitnya tujuh orang, termasuk enam bayi, meninggal karena kedinginan akibat musim dingin di daerah kantong tersebut.
Tentara Israel telah melanjutkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.500 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menghancurkan daerah kantong tersebut menjadi puing-puing.
Pada bulan November, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Baca Juga: Israel Bunuh 1.091 Bayi Palestina di Gaza Sejak 7 Oktober 2023
Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Media Israel Perkirakan Hamas Kembali Bangkit Besar-Besaran