Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LEBIH DARI 82 JUTA PENDUDUK CHINA MASIH MISKIN

IT MINA - Kamis, 16 Oktober 2014 - 06:46 WIB

Kamis, 16 Oktober 2014 - 06:46 WIB

565 Views

Penduduk Cina
Foto: huteri.com
Foto: huteri.com

Foto: huteri.com

Beijing, 22 Dzulhijjah 1435/16 Oktober 2014 (MINA) – Pejabat Senior Pemerintah China untuk Pengentasan Kemiskinan dan Pembangunan, Zheng Wenkai mengatakan, lebih dari 82 juta penduduk di China memiliki pendapatan kurang dari 12.000 rupiah per hari, meskipun terkenal selama puluhan tahun menjadi perekonomian terbesar kedua di dunia.

“Standar kemiskinan resmi China adalah 2.300 yuan ( 4,500,000 rupiah) dari semua total pendapatan per tahun, mengacu pada patokan lama berarti $1 (12.000 rupiah) per hari,” kata Zheng Wenkai pada siaran pressnya, seperti dilaporkan Saudi Gazette yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.

Zheng mengatakan, menurut Bank Dunia standar kemiskinan yaitu 15.000 rupiah per hari, jika standar internasional tersebut diterapkan maka kemiskinan akan meningkat menjadi lebih dari 200 juta penduduk.

Zheng juga mengatakan, kemiskinan yang menimpa penduduk karena berpengahasilan rendah, juga akan mengakibatkan penduduk mengalami kesulitan mendapatkan air minum, listrik, pendidikan, perawatan medis, pinjaman dan akses jalan.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

“Sebagian besar dari mereka tinggal di daerah rawan bencana alam atau dengan infrastruktur yang tidak memadai, untuk mengangkat mereka keluar dari kemiskinan adalah “kacang sulit untuk retak,” kata Zheng.

Menurut laporan Universitas Peking menyebutkan, kesenjangan pendapatan negara, bagian atas satu persen rumah tangga di negara komunis yang diperintah telah menguasai lebih dari sepertiga dari kekayaannya pada tahun 2012, sedangkan bagian bawah  25 persen dikendalikan hanya satu persen. (T/P010/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Kolom
Asap mengepul di Lebanon selatan menyusul serangan Israel, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, seperti yang terlihat dari Tirus, Lebanon selatan, 23 September 2024. (Al Arabiya)
Internasional
Timur Tengah
Internasional