LEBIH DEKAT DENGAN PALESTINA: KONDISI GEOGRAFIS DAN POTENSI ALAM

Munif Nasir (Dok Pribadi)
Munif Nasir (Foto: Arsip)

Oleh: Munif Nasir, Ketua Aqsa Working Group (AWG) Jawa Barat, Alumni Mu’assasah Ad-Dauliy, Yaman

adalah daerah yang terletak di tengah-tengah antara benua Asia, Afrika dan Eropa. Negeri yang dijuluki “Bulan Sabit Subur” ini berhubungan juga dengan Samudra Atlantik dan Samudra India. Posisinya ada di antara garis 29030’ dan 33015’ lintang utara, dan antara garis 34015 dan 35040’ bujur timur.

Luas Palestina saat ini sekitar 27.009 km2 atau sekitar 10.429 mil2. Panjang garis perbatasan Palestina sekitar 951 km, dengan Suriah 74 km dan Lebanon 79 km di sebelah utara, Yordania 360 km (termasuk 56 km Laut Mati dan teluk Aqaba 7 km) di sebelah timur, Mesir-Sinai 240 KM di barat daya, dan pantai Laut Tengah 224 KM sebelah barat.

Palestina mempunyai posisi strategis karena mengendalikan jalur perhubungan penting Eropa, Asia dan Afrika bahkan Amerika baik perdagangan, angkutan laut mau pun pertemuan antar bangsa.

Kawasan itu dianggap satu-satunya wilayah yang paling banyak bersinggungan dengan banyak  negara di dunia Arab. Kawasan itu berdampingan dengan Lebanon, Suriah, Yordania, Arab Saudi, dan Republik Persatuan Arab, suatu yang tidak dimiliki oleh negara-negara Arab lainnya.

Sebelum tahun 1948, Palestina menyediakan pelayanan pelabuhan bagi Suriah dan Yordania. Di Laut Tengah ada pelabuhan Haifa, Jaffa, Asdoud, Akka, Ashkelon, dan di Teluk Aqaba ada Pelabuhan Elat. Kondisi ini membuka jalur perdagangan Palestina terhubung ke Eropa, Amerika Utara dan Amerika Latin, Asia Selatan, Timur Jauh dan wilayah Timur Afrika.

Karena itu berkembang kota-kota besar seperti Al-Quds, Gaza, Al-Khalil, Yafa, Ramalah, Lud, Haifa, Akka, Nashiroh (Nazaret), Nablus, Ariha, Baitulahem, Beersheeba, Jenin, Bisan, Tobariya, Shofd, dan Tulkarem.

Kondisi Geografis

Hamparan bumi Palestina terdiri dari bukit-bukit dan barisan gunung-gunung kecil, sungai-sungai, danau dan oase yang membentang tersebar. Semua dapat dikelompokkan menjadi :

  1. Dataran rendah (al-manthiqat al-sahiliyah), meliputi kawasan garis pantai Laut Tengah dan kawasan dataran yang berada sedikit di atasnya.
  2. Dataran tinggi (al-manthiqat al-jabaliyat, manthiqat al-murtafa’at al-wustha), yaitu dataran tinggi sebelah utara dan dataran tinggi sebelah selatan. Dataran tinggi utara terdiri dari Pegunungan Al-Jalil Al-A’la dan Pegunungan Al-Jalil Al-Adna. Sedangkan dataran tinggi selatan meliputi Pegunungan Nablus, Pegunungan Al-Quds, dan Pegunungan Al-Khalil. Di Pegunungan Nablus terdapat Gunung Karmil, Gunung ‘Aibal, dan Gunung Jarzem. Di Pegunungan Al-Quds terdapat Gunung Mukabbir, Gunung ‘Ashur, Gunung Nabi Samuel, Gunung Thuur (Gunung Zaitun), dan Gunung Masyarif. Ada pun Pegunungan Al-Khalil merupakan pegunungan yang bersambung dengan Pegunungan Al-Quds.
  3. Kawasan cekungan Yordania (manthiqat al-ukhdud al-urduni), yaitu Lembah Sungai Yordania, Laut Mati, dan Lembah Arab.
  4. Kawasan Negev (Hadhbat al-Naqab) di daerah Beersheeba dan Padang Gurun Palestina tempat Zionis mengembangkan persenjataan nuklir terbesar dunia di Dimona.
  5. Sungai-sungai yang jumlahnya ada 16. Sungai yang terbesar ialah sungai Yordania, mengalir sepanjang 320 km. Danau Thobariya (Tiberias) dan Laut Mati serta 20 oase.

Dengan kontur hamparan tanah seperti disebutkan di atas, Palestina beriklim subtropik unik terutama bagian lautnya di dataran rendah (al-manthiqat al-sahiliyah). Unik karena area itu yang paling hangat di musim dingin dan paling dingin di musim panas. Pada bulan Desember temperatur rata-ratanya tidak pernah turun di bawah 19 derajat dan di bulan Agustus tidak pernah lebih dari 26 derajat.

Potensi Sumber Daya Alam dan Mineral

Pemandangan dari sungai Yordan, yang terletak sekitar 30 km dari Al-Quds Timur dan mengalir dari utara Laut Galilea ke Laut Mati.(Foto: Jerusalem US LP)
Pemandangan dari sungai Yordan, yang terletak sekitar 30 km dari Al-Quds Timur dan mengalir dari utara Laut Galilea ke Laut Mati.(Foto: Jerusalem US LP)

Sinar matahari yang baik dan curah hujan rata-rata di Palestina antara 150-800 milimeter kubik tiap tahunnya memberikan kelembaban yang cukup untuk tumbuhnya tanaman gandum, padi, sorgum, jagung, sya’ir, samsam, apel, jeruk, tin, zaitun, delima, manga, tomat, wortel, kubis, lobak, dan lain-lain.

Tahun 1944-1945 Inggris pernah mengadakan survei produksi pertanian pada komoditas gandum, sayuran, buah-buahan, zaitun, dan lain-lain di Palestina. Didapati bahwa produksi pertanian Palestina saat itu mencapai 969.155 ton.

Ekonom Shir Hever dari Alternative Information Center dalam seminar PBB di Kairo pada 6-7 Februari 2012 mengungkapkan, wilayah Palestina menyimpan kekayaan alam yang besar, mulai dari hasil perkebunan dan pertanian, hasil garam dan mineral dari Laut Mati (botasium, sodium, dan mangnesium), hasil tambang batu mulia dan batu kersik di Tepi Barat, dan kekayaan gas alam di lepas pantai Gaza.

Pada tahun 2001 perusahaan minyak Israel Givot Olam Oil Ltd, menemukan ladang minyak Meged yang menghasilkan 1.000 barel minyak per hari.

Sumber minyak lain yang sudah ditambang Zionis Israel berjarak 26 km dari tepi pantai. MINA pernah memuat berita bahwa tambang ini diserang Brigade Izzudin Al-Qassam pada 20 Agustus 2014 sebagai balasan atas kekejaman penjajah Israel dan aksi barbar mereka terhadap rakyat Gaza.

Ladang minyak dan gas baru yang bakal ditambang Zionis juga ditemukan di desa Rantis sebelah barat Ramallah. Kandungannya diperkirakan sebanyak 1,5 miliar barel minyak dan 1,7 miliar meterkubik gas alam. (R05/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0