Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih Seribu Migran Afrika Serang Perbatasan Maroko-Spanyol

Rudi Hendrik - Senin, 2 Januari 2017 - 13:51 WIB

Senin, 2 Januari 2017 - 13:51 WIB

522 Views

Puluhan migran Afrika bertahan di atas pagar perbatasan sisi Maroko selama berjam-jam pada Ahad (1/1). (Foto: dok. Echannellink.com)

Puluhan migran Afrika bertahan di atas pagar perbatasan sisi Maroko selama berjam-jam pada Ahad (1/1). (Foto: dok. Echannellink.com)

 

Ceuta, Spanyol, 3 Rabi’ul Akhir 1438/2 Januari 2017 (MINA) – Lebih seribu orang migran dari sub-Sahara Afrika menyerang pagar perbatasan Maroko-Spanyol dengan cara mencoba melompati pagar ganda yang tinggi pada Ahad (1/1).

Kantor perwakilan pemerintah pusat di Ceuta, Spanyol, mengatakan bahwa sejumlah 1.100 orang berusaha untuk mencapai Eropa dengan menyerbu pagar perbatasan setelah pukul 04:00 waktu setempat pada hari Tahun Baru dengan cara “kekerasan dan terorganisir”, salah satu petugas perbatasan alami kehilangan mata.

Baca Juga: Tanggapi Niatan Presiden Macron untuk Akui Palestina, Menlu Shahin: Langkah yang Benar

Sebuah pernyataan dari kantor pemerintah Ceuta mengatakan, tidak ada migran yang berhasil melewati perbatasan, tapi dua orang migran yang terluka parah dibawa ke rumah sakit di Ceuta.

Para migran mencoba membuka beberapa pintu di pagar eksternal menggunakan besi, pemotong kawat dan batu-batu besar yang mereka serangkan kepada pasukan polisi perbatasan Maroko dan Spanyol.

Lima polisi Spanyol dan 50 anggota pasukan Maroko terluka, termasuk satu kehilangan mata. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.

Ceuta dan Melilla adalah wilayah Spanyol yang menghubungkan antara Afrika Utara dengan Uni Eropa.

Baca Juga: WFP: Pengurangan Bantuan Bebani Perempuan dan Anak-Anak Afghanistan

Keduanya adalah salah satu jalan masuk bagi para migran Afrika mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa. Mereka bisa masuk ke Eropa dengan cara memanjat pagar perbatasan, berenang di sepanjang pantai, atau bersembunyi di kendaraan.

Serangan serupa pernah terjadi pada 9 Desember yang melibatkan 400 migran Afrika memasuki daerah kantong kecil itu.

Menurut pihak berwenang setempat, dari 1.100 migran yang menyerbu perbatasan pada Ahad, sekitar 100 berhasil memanjat pagar eksternal dan tetap duduk di atasnya selama berjam-jam. (T/RI-1/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Biara Tertua di Mandalay Runtuh oleh Gempa, Puluhan Biksu dan Biarawati Tewas

 

Rekomendasi untuk Anda

Afrika
Afrika
Eropa
Eropa
Feature
Kolom