Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ledia Hanifa: Setiap Destinasi Wisata Perlu Terapkan Standar Pelayanan Minimal

Rana Setiawan - Senin, 10 Juli 2017 - 19:06 WIB

Senin, 10 Juli 2017 - 19:06 WIB

178 Views

Ledia Hanifa Amaliah. (Foto: Arie/mirajnews.com)

Jakarta, 16 Syawwal 1438/10 Juli 2017 (MINA) – Target Kementerian Pariwisata meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan perlu diiringi dengan penyiapan Standar Pelayanan Minimal bidang Pariwisata.

Hal ini diungkapkan anggota Komisi X Ledia Hanifa Amaliah dalam rapat kerja Komisi X dengan Menteri Pariwisata di Gedung DPR Senayan Jakarta, Senin (10/7).

Ledia mengingatkan, target Kemenpar untuk mencapai 15 juta wisatawan pada 2017 dan 20 juta pada 2019 harus diiringi dengan terobosan dan pengembangan.

“Jangan hanya berfokus pada program-program pusat tetapi sudah harus menguatkan peran Pemerintah Daerah untuk menghidupkan dan menggerakkan kegiatan wisata di wilayah masing-masing diantaranya dengan menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM),” katanya.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

“Sosialisasi sadar wisata pada masyarakat juga penyiapan sarana prasana penunjang destinasi dan kegiatan wisata harus secara intens dilakukan. Saya kira yang harus segera disiapkan dari Pemerintah Pusat adalah Standar Pelayanan Minimal Bidang Pariwisata yang akan menjadi acuan untuk diterapkan pada setiap wisata/">destinasi wisata,” katanya.

Ledia mencontohkan soal toilet. “Toilet adalah sarana penting yang harus ada di setiap wisata/">destinasi wisata dengan standar minimal misalnya jumlahnya cukup, mudah diakses dan bersih. Tidak apa-apa toilet itu kecil, sederhana, desain pun beragam tetapi harus sesuai standar minimal ini,” katanya.

Dengan memiliki standar yang jelas, penatalaksanaan, pencapaian dan evaluasi program pun akan menjadi jelas dan terukur. Penyiapan sarana dan prasarana, SDM-nya, penganggarannya semua akan mengacu pada SPM yang ada.

“Toilet yang jumlahnya cukup, mudah diakses dan bersih akan memberikan nilai tambah bagi tempat wisata, memberikan kenyamanan bagi pengunjung yang tentunya akan berimplikasi langsung pada meningkatnya jumlah wisatawan.”

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Ini baru soal toilet, begitu pula soal kantin, sarana ibadah, akses yang ramah lansia dan para penyandang disabilitas, pelayanan publik dan lainnya semua memerlukan tolok ukur berupa Standar Pelayanan Minimal, ujanya.

Dia yakin, adanya SPM akan memunculkan kawasan wisata yang nyaman, aman dan menarik bagi pengunjung. Sebab selain sarana dan prasananya tertata, SDM pendukung termasuk masyarakat sekitar yang menjadi mitra ujung tombak Pemerintah dan Pemda juga akan lebih mudah dibangkitkan kesadarannya untuk memberikan yang terbaik bagi para pengunjung wisata karena memiliki acuan dan contoh yang jelas dari wisata/">destinasi wisata yang dikelola pemerintah. (L/R01/RS1)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Feature
Feature
Indonesia
Ekonomi
Indonesia