Tepi Barat, MINA – Seniman Palestina Khadeeja Bisharat melukis pemandangan buldoser dan penghancuran, sebuah refleksi dari ketakutan yang mungkin terjadi pada komunitas Badui yang terisolasi jika Israel mencaplok tanah di Tepi Barat yang diduduki.
“Ini memengaruhi kesejahteraan psikologis kita dan kesejahteraan anak-anak. Apakah mereka akan mengizinkan penghuni untuk tinggal? Akankah mereka menghancurkan rumah mereka?” kata Bisharat (37) dari perkemahan Badui di Lembah Yordania utara, dikutip Middle East Monitor, Selasa (23/6).
Sekitar 15.000 warga Palestina tinggal di perkemahan kecil yang tersebar di Lembah Yordania. Israel berjanji untuk memperpanjang blokade wilayah tersebut – sekitar 30 persen dari Tepi Barat, diskusi tingkat kabinet mengenai langkah yang akan dimulai 1 Juli.
Bisharat mengungkapkan rasa takut dan ketidakpastiannya melalui lukisan, di antaranya cat air yang menggambarkan wanita berkumpul di sekitar rumah yang hancur dan pemandangan buldoser mendekati gubuk Badui.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Saya mencoba menyampaikan pesan tentang bagaimana pekerjaan itu berdampak pada kami, pelanggaran yang kami alami,” kata Ibu dari tiga anak itu.
Otoritas pendudukan Israel merebut Tepi Barat dalam perang 1967. Sebuah pos militer Israel, di dekat permukiman Yahudi di Hamra, memandang rendah komunitas Bisharat dari puncak bukit di dekatnya.
Ia mengatakan dia merasa dikepung, jauh dari daerah di bawah kendali Otoritas Palestina, dan terkena pembongkaran gubuk pertanian Israel yang didirikan oleh komunitasnya.
Peace Now, sebuah kelompok advokasi Israel yang menentang kebijakan permukiman Yahudi, mengatakan sebagian besar warga Palestina untuk membangun rumah tanpa izin ditolak.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Suami Bisharat, Mahmoud, mengatakan komunitas mereka akan melawan aneksasi Israel.
“Bahkan jika itu dipaksakan pada kita, kita akan melawan dengan segala cara yang kita miliki,” tegasnya.(T/R3/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon