SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lima Hal Syarat Kemenangan Pembebasan Masjid Al-Aqsha

Nur Hadis - Senin, 25 Maret 2024 - 14:29 WIB

Senin, 25 Maret 2024 - 14:29 WIB

1 Views

Kemenangan Umat Islam dalam upaya membebaskan Masjid Al-Aqsha dapat diperoleh dengan melaksanakan lima hal.

Rimbo Bujang, MINA – Kemenangan Umat Islam dalam upaya membebaskan Masjid Al-Aqsha dapat diperoleh dengan melaksanakan lima hal.

Demikian dikatakan Pembina AWG Biro Jambi, Mahfud Nuzuli dalam tausiyahnya pada Safari dakwah Aqsa Working Group (AWG) Sumatera sekaligus Ta’allum di Ponpes Al-Fatah Rimbo Bujang, Tebo, Jambi, Ahad (24/3).

Menurut Mahfud, kelima hal ini dilakukan Rasulullah dan sahabat untuk memperoleh kemenangan di bulan Ramadhan di mana hampir setiap kemenangan didapatkan Rasulullah dan Para sahabat pada bulan mulia ini.

“Ada lima hal yang biasa dilakukan oleh Rasulullah Shalallahu A’laihi wa Sallam dan para sahabat di bulan Ramadhan untuk mendapatkan kemenangan, pertama menjadikan Ramadhan sebagai bulan sedekah atau infaq,” ujarnya.

Baca Juga: MAPIM Buka Forum “Gaza Bangkit” Bersama Ustaz Abdul Somad

Rasulullah Shalallahu A’laihi wa Sallam lanjut Mahfudz dikenal sangat mencintai sedekah, sangat dermawan dan meningkat kedermawanannya saat Ramadhan.

Oleh karenanya, Mahfud mengajak jama’ah Masjid untuk membantu saudara sesama muslim melalui sedekah, terutama kaum muslimin Palestina, yang menghadapi bulan Ramadhan dengan keadaan yang sangat berat.

“Yang kedua, Rasulullah Shalallahu A’laihi wa Sallam dan para sahabat sangat dekat dengan Al-Qur’an. Pejuang-pejuang Gaza, Palestina tidak lepas dari Al-Qur’an. Al-Aqsha tidak bisa dibebaskan kecuali dengan Al-Qur’an. Hal ini sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Ulama Yusuf Qardhawi. Di bulan Ramadhan ini, jadikan diri kita lebih dekat dengan Al-Qur’an. Untuk mewujudkan hal ini, maka Allahuyarham Imaamul muslimin Muhyiddin Hamidy membangun Sekolah Tinggi Ilmu Shuffah Al-Qur’an Abdullah bin Mas’ud (STISA-ABM),” tambahnya.

Adapun hal ketiga, yaitu senantiasa membersihkan hati dari iri, dengki, riya’ dan penyakit hati lainnya. Ia kemudian membacakan Surah Asy-Syams ayat 9, yang menjelaskan betapa beruntungnya orang yang bersih jiwanya.

Baca Juga: AS Pindahkan Pasukannya dari Pangkalan di Niger

“Sebagaimana yang kita lihat para pejuang memperlakukan tawanan dengan santun. Itu ciri jiwa-jiwa pejuang yang bersih, penyayang terhadap sesama. Sebagaimana saat Abdurrahman Ad-Dakhil membebaskan Spanyol dalam kondisi jiwanya bersih,” katanya.

Keempat, Bersungguh-sungguh dalam beribadah. Jika sudah meniatkan diri dalam perjuangan membebaskan Al-Aqsha, tidak ada lagi waktu untuk santai. Kita harus belajar mempersiapkan diri.

“Shalahuddin Al-Ayyubi pernah berkata, saya tidak akan bisa tersenyum dan tertawa sebelum Al-Aqsha dibebaskan, saya tidak akan bersantai sebelum Al-Aqsha bebas. Kita pun harus bersungguh-sungguh, dan menjadikan momentum Ramadhan untuk memperbaiki ibadah,” tegasnya.

Hal kelima, dekat dengan Allah, dengan berdzikir dan berdo’a agar dikuatkan perjuangannya oleh Allah. Bulan Ramadhan, kesempatan bagi kita untuk mendo’akan saudara kita di Palestina.

Baca Juga: Serangan Udara Hizbullah di Galilea Lukai 5 Tentara Zionis

Mahfud kemudian melantunkan surah Al-Baqarah ayat 186 yang menjelaskan bahwa apabila kita berdo’a kepada Allah, maka Allah akan mengabulkannya.

Mahfud mengajak untuk senantiasa memperbanyak do’a di beberapa waktu mustajab, yaitu saat berbuka, berdo’a antara adzan dan iqomah, antara dua khutbah di hari Jum’at, setelah ashar pada hari Jum’at, di waktu sahur dan qiyamullail. (L/maz/B03/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Partai Buruh Inggris Kehilangan 5 Kursi Lawan Kandidat Pro-Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Palestina
Indonesia