Bogor, MINA – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Bioteknologi berupaya mendorong peran riset dan kebijakan untuk penguatan rantai nilai ubi kayu Indonesia.
“Peran dan perhatian pemerintah melalui bentuk kebijakan yang mengatur tata niaga dan produksi sangat diperlukan untuk mendorong petani, akademisi dan peneliti, serta praktisi ubi kayu untuk meningkatkan produksi, kualitas serta daya saing produk ubi kayu dalam negeri,” kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonowati dalam keterangan pers yang diterima MINA.
Lihat saja, tambahnya, jumlah impor ubi kayu olahan meningkat secara drastis pada 2011-2012 dan terjadi lagi pada 2015 hingga sekarang. Penyebabnya adalah produksi dan pemrosesan ubi kayu di Indonesia masih menghadapi banyak kendala, sehingga produk yang dihasilkan belum mampu bersaing dengan produk impor yang menawarkan kualitas lebih baik, ketersediaan berkelanjutan, dan harga lebih murah.
Baca Juga: Menag Bertolak ke Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H
Untuk meningkatkan perhatian berbagai pihak terhadap produksi dan tata niaga ubi kayu, Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI melakukan pertemuan ilmiah yang melibatkan peran serta aktif akademisi, peneliti, praktisi dan kementerian teknis untuk membahas rancangan implementatif riset maupun rumusan kebijakan untuk menjadi aksi nyata dalam mendorong peningkatan dan penguatan produksi ubi kayu olahan di Indonesia.
Kegiatan pertemuan tersebut berbentuk workshop bertajuk ‘Peran Riset dan Kebijakan untuk Penguatan Rantai Nilai Ubi Kayu Indonesia’ di kantor Pusat Penelitian Bioteknologi, Bogor, Kamis (7/9).
“Kegiatan itu ditujukan pula untuk membentuk konsorsium ubi kayu antar akademisi, peneliti, praktisi, dan pemangku kebijakan untuk meningkatkan sinergi peran institusi yang terkait dalam rantai ekonomi ubi kayu,” pungkas Enny.
Kegiatan workshop diikuti 130 peserta yang kali ini merupakan bagian dari Open House Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI yang diselenggarakan pada 7-8 September 2017. Open house juga merupakan bagian dari Bioresource Science Week Fair. Selain itu, kegiatan ini juga diisi beragam kegiatan, seperti pameran hasil riset, pelatihan bidang bioteknologi, kunjungan laboratorium, demo etalase produk teknologi pertanian dan peternakan terpadu zero waste, serta rangkaian focus group discussion dan workshop kegiatan riset unggulan bioteknologi. (R/R09/RS2)
Baca Juga: Polisi Amankan Uang Rp150 M dari Kasus Judol
Mi’raj News Agency (MINA)