Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LIPI Gelar Simposium Peringati 45 Tahun Kerjasama Jepang-ASEAN

Risma Tri Utami - Rabu, 4 April 2018 - 16:11 WIB

Rabu, 4 April 2018 - 16:11 WIB

94 Views ㅤ

Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI, Firman Noor. (Foto: Risma MINA)

Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI, Firman Noor. (Foto: Risma MINA)

Jakarta, MINA – Tahun ini, hubungan kerja sama antara Jepang  dan ASEAN memasuki usia 45 tahun. Selama ini, Jepang dan ASEAN telah menjalin kerja sama yang kuat dalam bidang politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.

Berangkat dari hal itu, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggelar ‘Symposium on the 45th Anniversary of Japan-ASEAN Friendship and Cooperation: ASEAN and the Free and Open Indo-Pacific Strategy’ di Jakarta, Rabu (4/4).

Hubungan antara Jepang dan negara-negara kawasan ASEAN sendiri telah dimulai sejak tahun 1973, enam tahun setelah ASEAN terbentuk.

“Dalam hal ini, LIPI sendiri memiliki kajian tentang ASEAN, kita juga telah berkontribusi secara keilmuan sejak tahun 1990 dalam konteks membangun suatu visi akademis dan juga strategi akademis terkait dengan masalah ASEAN,” kata Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI Firman Noor.

Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung

Terkait dengan Simposium ini sendiri, tambah Firman, LIPI memiliki komitmen untuk membantu ASEAN dengan melibatkan negara-negara lain atau lembaga-lembaga luar negeri yang memiliki komitmen untuk memperkuat peran ASEAN, keberadaan ASEAN, dan memperkuat kesadaran di wilayah itu untuk menyadari bahwa kita memiliki organisasi sebesar ASEAN ini, yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan keamanan di wilayah itu.

Dalam kurun waktu 45 tahun terakhir juga, hubungan Jepang dan ASEAN berlandaskan atas beberapa prinsip utama, seperti “Fukuda Doctrin” pada tahun 1977 dan juga “Five Principles of Japan’s ASEAN Diplomacy” pada tahun 2013. Berdasarkan prinsip-prinsip ini, Jepang mempromosikan “Free and Open Indo-Pacific Strategy” sebagai konsep menyeluruh dalam kebijakan luar negerinya.

Dalam pidato berjudul “Confluence of the Two Seas” di hadapan Parlemen India pada tahun 2007, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menggarisbawahi bahwa “Free and Open Indo-Pacific Strategy” adalah bagian penting dalam mewujudkan stabilitas dan kemakmuran masyarakat internasional.

Salah satu tujuan dari strategi ini adalah untuk membangun konektivitas antara Asia dan Afrika yang mengarah pada stabilitas dan kemakmuran seluruh kawasan.

Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki

“Dari sini, maka hubungan antara Jepang dan ASEAN, di mana Indonesia sebagai bagian di dalamnya menjadi penting,” ujar Firman.

Firman menambahkan, dalam perspektif hubungan Jepang-ASEAN dan keterkaitannya dengan “Free and Open Indo-Pacific Strategy”, istilah Indo-Pasifik menjadi krusial sebagai sebuah area geografis penting yang pernah ditekankan oleh Presiden Amerika Serikat dalam the 20th ASEAN-Japan Summit pada tahun 2017 lalu.

“Oleh karena itu, simposium yang digelar kali ini menjadi bagian penting untuk memperdalam tentang pemahaman terhadap strategi bebas dan terbuka di kawasan Indo-Pasifik. Selain itu, akan diulas pula tentang bagaimana Jepang dan ASEAN bekerjasama untuk meningkatkan perdamaian dan kemakmuran kawasan,” pungkas Firman. (L/R09/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Halal
Pendidikan dan IPTEK
Indonesia
Indonesia