Srinagar, MINA – Pihak berwenang Kashmir yang dikelola India telah memerintahkan penutupan semua tempat keagamaan sebagai langkah pencegahan untuk menghentikan penyebaran virus corona atau COVID-19.
Hal tersebut dilakukan setelah Perdana Menteri India Narendra Modi memperpanjang penguncian atau lockdown di seluruh negeri hingga 3 Mei untuk memerangi pandemi tersebut.
Dalam sebuah jepretan kamera yang dikutip dari Anadolu Agency (AA), Senin (27/4) terlihat masjid-masjid megah dan bersejarah di wilayah Srinagar di hari pertama Bulan Ramadhan, Jumat (25/4) nampak pintunya tergembok, tidak ada satupun aktivitas di dalamnya.
Mayoritas warga Kashmir yang beragama Islam biasanya memenuhi masjid-masjid saat bulan suci Ramadhan, namun kali ini mereka mengganti pusat ibadah di rumah-rumah.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Selain pusat keagamaan, tempat-tempat yang menimbulkan keramaian juga ditutup, tidak jarang terlihat pasukan militer India berjaga-jaga di area-area strategis.
Sejak 5 Agustus 2019, pemerintah pusat India mencabut status semi-otonomi Jammu dan Kashmir. Bahkan wilayah tersebut mengalami pemadaman jaringan internet yang menyulitkan warga beraktivitas.
India dan Pakistan mengklaim wilayah Himalaya di Kashmir, kawasan yang telah dipisahkan sejak 1947 sesuai dengan Line of Control. Namun, sebagian besar warga Kashmir ingin merdeka atau bergabung bersama Pakistan. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina