Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lombok Jadi Tuan Rumah Geopark Se-Asia Pasifik 2019

Hasanatun Aliyah - Kamis, 22 Agustus 2019 - 13:52 WIB

Kamis, 22 Agustus 2019 - 13:52 WIB

5 Views

Jakarta, MINA – Kota Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditunjuk menjadi tuan rumah Geopark Se-Asia Pasifik (Asia Pasicif Geoparks Network/APGN) tahun 2019 yang berlangsung pada 30 Agustus sampai 6 September mendatang.

Hal itu ditetapkan oleh Badan PBB di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan (UNESCO).

Menurut Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Prof. Arief Rachman, sebelumnya Rinjani telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) tahun 2018 dan tahun 2019 menjadi tuan rumah UGG merupakan sebuah capaian dari kerja keras Pemerintah, swasta dan masyarakat.

“Lombok akan menjadi tuan rumah Asia Pasicif Geoparks Network tahun 2019. Pada acara ini peserta yang sudah terdaftar 607 oramg yang berasal dari 30 negara,” katanya saat memberi sambutan dalam Rapat Pleno Tengan Tahunan KNIU 2019 yang dilanjutkan dengan seminar ‘Keoksistensi antara Pembangunan Nasional dan Konservasi serta Implementasu Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan Tetapan UNESCO (Warisan Dunia, Cagar Biosfer, dan Global Geopark) di Senayan, Jakarta, Kamis (22/8).

Baca Juga: Menag Akan Buka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ

Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Kemendikbud) Hilmar Farid mengatakan, ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah APGN 2019 sangat bagus dalam mengenalkan kekayaan budaya Indonesia.

“Bagus, kerena disitu juga ada upaya pariwisata untuk mengembangkan wisata yang berbasis lingkungan alam di NTB yang sangat2 mendesak dilingkungan kita yang penuh problematik di tingkat global maupun Indonesia, dengan bigitu tentu kita ingin menarik perhatian internasional terhadap cara kita mengelola geopark, meski kita beru mengalami musibah (bencana),” ujarnya.

Ia berharap dengan menjadi tuan rumah upaya untuk restorasi kehidupan normalisasi masyarakat NTB pasca bencana itu juga lebih dengan cepat.

“Kita juga ingin kasih liat pada dunia, bahwa bencana ini membuat kita prihatin karena telah menyebabkan banyak masalah, tapi jalan terbaik untuk keluar dari masalah-masalah ini justru dengan melakukan sesuatu, dengan kegiatan ini menurut saya sangat tepat,” tambahnya.

Baca Juga: Presiden Prabowo Bertekad Perangi Kebocoran Anggaran

Ia juga berharap dengan kegiatan ini, tidak hanya mengangkat kebudayaan melalui ekspresi kesenian yang ada, melainkan juga mengenalkan nilai-nilai dari dalam ekspresi artistik.

“Tentu kekayaan intelektuan yang luar biasa perlu kita manfaatkan. Sementara perekonomian dunia sekarang ini sangat kuat bersandar dengan itu, kita (Indonesia) ini masih menjadi raksasa tidur, maka perlu dibangkitkan dengan riset, pengetahuan, kegiatan-kegiatan dan aktifasi kekayaan intelektual itu sehingga nanti hasilnya bisa dimunculkan dalam 5 tahun mendatang,” tambahnya. (LR/R10/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Basah

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Dunia Islam
Indonesia
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
girl's hand holding
Khadijah
Indonesia