Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LPPOM MUI: Kemajuan Teknologi Belum Cukup Deteksi Kehalalan

Rudi Hendrik - Sabtu, 18 November 2017 - 20:29 WIB

Sabtu, 18 November 2017 - 20:29 WIB

116 Views

Wakil Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Muti Arintawati (kedua kiri) saat berbicara di Indonesia Halal Expo (INDHEX) di Jakarta, Rabu. Foto: Rina/MINA

halal.jpeg" alt="" width="1280" height="960" /> Wakil Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Muti Arintawati (kedua kiri) saat berbicara di Indonesia Halal Expo (INDHEX) di Jakarta, Rabu. Foto: Rina/MINA

Jakarta, MINA – Wakil Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Muti Arintawati mengatakan di tengah kemajuan teknologi yang semakin maju dan kecerdasan manusia meningkat, kemampuan masyarakat untuk mendeteksi kehalalan dari sebuah produk masih sulit.

“Misalnya dalam sebuah produk mengandung gelatin, apakah kita bisa mencari tahu gelatin di produk itu dibuat dari apa, tentu orang awam akan sulit,” katanya saat berbicara dalam sebuah seminar di Indonesian Halal Expo (INDHEX) di Jakarta, Sabtu.

Pada kesempatan itu, Muti menjelaskan kepada masyarakat mengenai pentingnya ketelitian dalam membeli produk. Oleh karenanya, meskipun sebuah produk sudah mendapatkan sertifikasi halal, MUI juga mengeluarkan Surat Jaminan Halal untuk menjamin kehalalan produk tersebut setelah mendapatkan sertifikasi.

“Jadi karena kami tidak bisa memantau 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 366 hari setahun, makanya kami buat surat Jaminan Halal untuk menegaskan bahwa poduk itu halal meskipun tidak kami pantau,” katanya.

Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis

Pada Seminar Parenting itu, Muhammad Syamsun alias ‘Kak Acun” pendiri dari komunitas Matahati yang membantu anak-anak berkebutuhan khusus juga menyayangkan ketidakpedulian orang tua dalam memberi asupan halal untuk anak-anak mereka.

Kak Acun berpendapat generasi sekarang memang unik. Dari kasusnya dalam menghadapi anak asuh, dia pernah bertemu dengan anak yang tiba-tiba depresi di usia remaja tanpa sebab yang jelas.

“Padahal anaknya cerdas, tapi tiba-tiba berubah, ini juga bisa dipengaruhi dari faktor makanan,” tegasnya.

Dia bahkan meminta orang tua untuk memperhatikan secara detail asupan untuk anaknya. Di samping itu, orang tua, menurut Kak Acun, kerap memanjakan anak dengan gadget.

Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia   

“Kalau ingin menginstal anak baik, kita harus baik dulu,” katanya.

INDHEX 2017 merupakan acara tahunan yang diinisiasi LPPOM MUI, sebagai lembaga sertifikasi halal berstandar internasional, berlangsung pada 16-18 November 2017.

Rangkaian kegiatan pada INDHEX tahun ini dengan mengangkat tema “Meningkatkan Daya Saing Produk Indonesia Melalui Sertifikasi Halal” berupa pameran produk bersertifikat halal sebanyak 100 stand, dan berbagai event lainnya seperti Halal Award 2017, penyerahan hadiah Olimpiade Halal 2017, silaturrahmi LPPOM MUI dengan pimpinan perusahaan bersertifikat halal, talkshow, seminar, serta aneka kegiatan lainnya.(L/RE1/RS3)

 

Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kolom
Indonesia
MINA Preneur
Indonesia