Brussel, 23 Syawwal 1436/9 Agustus 2015 (MINA) – Sebuah Organisasi LSM Internasional melakukan kampanye meminta Uni Eropa untuk lebih memperhatikan nasib dan kesejahteraan para pengungsi yang tiba di Eropa.
Juru bicara Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Itayi Viriri, mengatakan, Uni Eropa bertanggung jawab untuk menciptakan rasa aman dan sesuai jalur hukum bagi para pengungsi yang telah melakukan perjalanan berbahaya ke benua tersebut.
“Sebuah awal yang baik perlu koordinasi antara negara-negara anggota Uni Eropa untuk menangani pengungsi”, demikian Press Tv melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
“Sejauh ini hanya Italia dan Yunani mengambil bagian dalam jumlah yang signifikan, dan negara-negara Uni Eropa lainnya harus mengambil lebih banyak pengungsi dan membuka saluran yang lebih aman dan jalur hukum migrasi,” kata Viriri.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Diperkirakan bahwa beberapa negara Eropa akan membutuhkan dalam jumlah yang signifikan para pengungsi itu untuk mendukung perekonomian mereka selama beberapa dekade yang akan datang, paparnya.
“Namun mereka mengabaikan semua orang-orang berbadan sehat dan sebagian besar anak muda yang meninggalkan negara asal mereka dengan keinginan yang kuat, kemauan untuk bekerja dan menjadi bagian produktif dari masyarakat menemukan diri mereka, “tambahnya.
Viriri menambahkan, IOM juga sangat peduli tentang risiko para pengungsi untuk melakukan perjalanan ke Uni Eropa, dan risiko tindakan kriminal penyelundupan manusia yang bermain dalam proses mereka, dengan cara mengambil uang dari orang-orang yang putus asa, dan menyebabkan penderitaan dan hilangnya nyawa.
“Kita seharusnya tidak kehilangan nyawa setiap di laut dengan cara yang kita saksikan sekarang. Para pengungsi seharusnya tidak terpojok ke tingkat putus asa, “katanya.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Setiap tahun, puluhan ribu pengungsi mempertaruhkan hidup mereka dengan mempercayai pelaku kriminal perdagangan manusia, yang mengambil uang mereka untuk menyelundupkan mereka ke Eropa.
Angka oleh Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) menunjukkan, pada 2015 saja, sekitar 2.100 pengungsi kehilangan nyawa mereka setelah mengambil perjalanan berbahaya melintasi Laut Mediterania ke pantai Uni Eropa dengan kapal penyelundup. (T/P002/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas