Nairobi, MINA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves), Luhut Binsar Pandjaitan, melakukan rangkaian kunjungan ke negara-negara Afrika, termasuk negara rangkapan KBRI Nairobi, Kenya dan Republik Demokratik Kongo (RDK) pada 11-14 Juli 2023.
Kunjungan tersebut dalam rangka upaya penguatan kerja sama Government-to-government (G-to-G) dan Business-to-business (B-to-B).
“Kunjungan Pak Menko kali ini untuk semaakin memperkuat implementasi kerja sama di berbagai sektor baik antar pemerintah maupun antar pengusaha,” jelas Duta Besar RI di Nairobi, Dr. Mohamad Hery Saripudin dalam keterangan resmi KBRI Nairobi diterima MINA, Ahad (16/7).
Dia menyampaikan, kunjungaan ke Kenya dan RDK ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menko Luhut pada Januari dan kunjungan balasan tingkat Menteri dari kedua negara pada Mei lalu.
“Semua itu dimaksudkan salah satunya untuk mempersiapkan rangkaian kunjungan Presiden Joko Widodo ke wilayah Afrika yang direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2023 mendatang,” tambah Dubes Hery.
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo
Dalam kunjungan ke negara-negara akreditasi KBRI Nairobi, Menko Luhut didampingi delegasi para pengusaha dan BUMN yang cukup besar, termasuk dari sektor minyak, farmasi, tekstil dan pakaian, pertambangan, kehutanan, industri, pertahanan, serta peternakan.
Dalam kunjungannya ke RDK (11-12 Juli 2023) dan Kenya (13-14 Juli 2023), Menko Luhut beserta delegasi diterima oleh Presiden William S. Ruto dan Presiden Felix Tshisekedi dan melakukan serangkaian pertemuan dengan beberapa menteri.
Di antara hasil kunjungan di kedua negara akreditasi KBRI Nairobi tersebut adalah pendatanganan Letter of Intent (LoI) terkait bidang peternakan antara Kementerian Pertanian RI dengan State Department of Investment Promotion Kenya, Memorandum of Undrrstanding (MOU) antara Biofarma dan Generic Africa, serta finalisasi beberapa dokumen kerjasama bilateral yang akan ditandatangani pada saat kunjungan Presiden Jokowi.
Capaian yang dihasilkan dari rangkaian kegiatan di Kenya antara lain kerja sama di bidang kelapa sawit, rencana investasi Pertamina di bidang migas, rencana kerja sama vaksin Bio Farma dengan BUMN Kenya, rencana kerja distribusi Combiphar dengan mitra lokal serta importasi hewan ternak dan rencana investasi perusahaan tekstil Indonesia.
Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah
“Setelah 40 tahun lebih, hubungan dan kerjasama Indonesia-Kenya telah sampai di tahap yang sangat produktif dan berkelanjutan. Terlebih setelah diresmikannya Kedubes Kenya di Jakarta pada Maret 2022,” tegas Dubes Hery.
Kegiatan yang dibungkus dalam kegiatan forum bisnis selama dua hari ini mendorong sejumlah capaian, antara lain rencana investasi Pertamina di industri hulu migas serta bidang panas bumi, rencana kerja sama vaksin Bio Farma dengan BUMN Kenya, rencana kerja distribusi Combiphar dengan mitra lokal, rencana importasi hewan ternak, rencana investasi perusahaan tekstil Indonesia di Kenya, hingga rencana kerja sama bidang kelapa sawit.
Menko Luhut menjelaskan bahwa Kenya memiliki lokasi yang sangat strategis sebagai hub komoditas penting dengan nilai ekonomi tinggi ke pasar yang lebih luas dengan lebih dari 300 juta orang ke negara-negara sekitar Kenya, seperti Uganda, Sudan Selatan, Rwanda, DRC, dan banyak lagi.
Dalam hal G-to-G, pemerintah Kenya dan Indonesia telah menyepakati Letter of Intent kerja sama bidang peternakan dan kesehatan hewan. Kunjungan juga mendorong penyelesaian dokumen kerja sama pertahanan bilateral serta finalisasi negosiasi Preferential Trade Agreement untuk mendorong hubungan dagang antar kedua negara.
Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue
Selain bertemu dengan Presiden Ruto, Menko Luhut juga melakukan pertemuan dengan pejabat setingkat menteri kabinet Kenya, yaitu Sekretaris Kabinet Bidang Investasi, Perdagangan dan Industri, Sekretaris Kabinet Bidang Pengembangan Pertanian dan Peternakan, Sekretaris Kabinet Energi dan Perminyakan, Sekretaris Kabinet Pertahanan, dan sejumlah pejabat tinggi lainnya.
Kunjungan ini juga melambangkan semangat Bandung tahun 1955, yang mengarah pada dekolonisasi Kenya, dan merupakan bukti sejarah dalam memperjuangkan kemerdekaan bersama.(R/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Kamis Ini