Melbourne, MINA – Lukisan dinding (mural) setinggi 18 meter dari Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern sedang memeluk wanita Muslimah berjilbab dipasang di kota Brunswick, Melbourne, Australia.
Media lokal Stuff, memaparkan, seniman Loretta Lizzio, melukis wanita Perdana Menteri itu dengan wanita muslim berjilbab adalah untuk menyebarkan toleransi, perdamaian dan cinta, pasca penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.
“Seorang ibu berkata kepada gadis kecilnya yang berusia sekitar tiga tahun, siapakah itu?” Dan gadis itu berkata, “Mama memeluk. Itu benar-benar lucu,” kata Lizzio yang dikutip MINA, Jumat (24/5).
“Kami menyukainya!” dan “terus bekerja dengan baik!”, ujar warga yang melintas di depan lukisan setinggi 18 meter itu.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Lizzio bekerja secara sukarela untuk menyelesaikan lukisan itu dalam sembilan hari.
Mural itu didasarkan pada foto yang diambil oleh Hagen Hopkins setelah penembakan 51 Muslim di Christchurch, Wellington pada 15 Maret lalu.
Foto itu diambil dua hari kemudian tanggal 17 Maret saat PM Jacinda Ardern memeluk seorang muslimah ketika mengunjungi Masjid Kilbirnie di Wellington.
Manajer proyek, Tamara Veltre, mengatakan mural itu adalah gagasan warga, termasuk dirinya, dengan tujuan “ingin membuat orang merasa lebih baik setelah hal mengerikan yang terjadi.”
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Pemilik gedung dan Dewan Moreland, menyetujui proyek lukisan tersebut.
“Saya melihat orang-orang mengendarai jalur sepeda berhenti dan mengambil foto,” ujar Veltre.
Orang-orang mengatakan hal-hal seperti, ”Aku akan pulang dan memeluk keluargaku. Aku telah melihat orang-orang memeluk Loretta. Sangat indah untuk ditonton. Itulah efeknya kami berharap itu akan terjadi.”
Pendanaan untuk lukisan raksasa itu mencapai angka A$ 11.506 (sekitar Rp166 juta).
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
“Ada 400 dinding kosong di Brunswick, jadi jika mau, warga dapat mengumpulkan dana dan menempatkan pahlawan lain yang luar biasa ikonik di suatu tempat,” imbuhnya. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung