Paris, MINA – Presiden Prancis Emmanuel Macron resmi menunjuk Francois Bayrou sebagai perdana menteri pada Jumat (13/12). Tokoh veteran itu akan ditugaskan membawa negara itu keluar dari krisis politik besar kedua dalam enam bulan ke depan.
Bayrou, sekutu dekat Macron, akan memprioritaskan pengesahan undang-undang khusus untuk menggulirkan anggaran tahun 2024. Pertarungan yang lebih sengit atas undang-undang tahun 2025 akan terjadi awal tahun depan. Penolakan Parlemen atas undang-undang tahun 2025 menyebabkan jatuhnya pemerintahan mantan Perdana Menteri Michel Barnier. The New Arab melaporkan.
Bayrou, 73 tahun, diperkirakan akan menyampaikan daftar menterinya dalam beberapa hari mendatang.
Jordan Bardella, Presiden Partai sayap kanan National Rally, mengatakan partainya tidak akan segera menyerukan mosi tidak percaya terhadap Bayrou.
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel
Krisis politik Prancis telah menimbulkan keraguan tentang apakah Macron akan menyelesaikan masa jabatan presiden keduanya, yang berakhir pada tahun 2027. Hal itu juga telah menaikkan pinjaman Prancis dan meninggalkan kekosongan kekuasaan di jantung Eropa, tepat saat Donald Trump bersiap untuk kembali ke Gedung Putih.
Macron berharap Bayrou dapat menunda mosi tidak percaya setidaknya hingga bulan Juli saat Prancis dapat menyelenggarakan pemilihan parlemen baru. Namun, jika pemerintah jatuh lagi, masa depan Macron sebagai presiden akan dipertanyakan.
Bayrou, pendiri partai Gerakan Demokratik (MoDem), yang telah menjadi bagian dari aliansi Macron yang berkuasa sejak 2017, telah mencalonkan diri sebagai presiden tiga kali. Ia mengandalkan akar pedesaannya sebagai wali kota lama kota Pau di wilayah barat daya.
Macron mengangkat Bayrou sebagai menteri kehakiman pada tahun 2017 tetapi mengundurkan diri hanya beberapa pekan kemudian di tengah penyelidikan atas dugaan penipuan yang dilakukan partainya terhadap asisten parlemen. Ia dibebaskan dari tuduhan penipuan tahun ini.
Baca Juga: Macron akan Umumkan Perdana Menteri Baru Hari Ini
Ujian nyata pertama Bayrou akan datang di awal tahun baru saat anggota parlemen harus meloloskan RUU untuk memperketat anggaran 2025.
RUU anggaran Barnier, yang bertujuan untuk menghemat 60 miliar euro guna meredakan kekhawatiran investor yang semakin besar terhadap defisit enam persen Prancis, dianggap terlalu pelit oleh kelompok sayap kanan dan kiri. Kegagalan pemerintah untuk menemukan jalan keluar dari kebuntuan ini telah menyebabkan biaya pinjaman Prancis terus meningkat. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Suriah akan Buka Kembali Wilayah Udara untuk Lalu Lintas Penerbangan