Banda Aceh, MINA – Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Aceh menuntut Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Irianto agar bertindak tegas terkait proyek tambang emas PT Emas Mineral Murni di Beutong, Nagan Raya dan Pegasing Aceh Tengah.
Mahasiswa mendesak pemerintah Aceh untuk segera menghentikan ijin PT EMM,
“Ini adalah penjajah model baru yang didukung oleh kapitalisme,” kata salah satu orator Teguh Permana, saat melakukan orasinya di halaman kantor Gubernur Aceh, Selasa (9/4).
Mahasiswa juga ikut membawa sejumlah spanduk bertuliskan “pengkhianat kembalikan kedaulatan Aceh”. Mereka menuntut Plt Gubernur untuk segera keluar dan mendengarkan suara mereka yang menolak.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Mereka juga mengecam proyek tambang emas PT EMM di Beutong, Nagan Raya dan Pegasing, Aceh Tengah, karena dianggap berpotensi menghancurkan lingkungan.
“Kami mengecam Plt Gubernur agar menjadi berani, bukan menjadi pengkhianat negeri ini. Jangan menjadi budak orang asing,” kata Permana.
Maimun Shaleh, salah satu orator lainnya mengatakan, (PT EMM) sangat berpotensi besar merusak keberlangsungan hidup ke depannya. “Tanahnya sepuluh ribu hektare, adalah ancaman bagi kita. Selama tidak dimenangkan oleh Aceh maka kita akan terus bergejolak,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa selama hasil bumi Aceh tidak dirasakan oleh rakyat Aceh, maka sudah menjadi tanggung jawab pemuda Aceh untuk memperjuangkan dan menjaga kedaulatan rakyat Aceh.
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren
“Kami yang dari Lhokseumawe datang ke sini untuk kedaulatan Aceh. Jika Plt Gubernur menutup mata atas kasus ini, kita tidak diperhatikan, maka dengan sangat tegas kami minta untuk segera mundur dari jabatannya,” katanya. (L/AP/P1 )