Brussel, MINA – Sekelompok mahasiswa di Free University of Brussels (VUB) di Belgia pada Senin (13/5) bergabung dengan gelombang protes internasional di perkemahan, menuntut boikot akademis terhadap Israel.
Para mahasiswa kampus berbahasa Belanda tersebut menempati ruang makan sebagai tempat mereka meletakkan tenda, selimut, karpet, kantong tidur, dan makanan. Anadolu melaporkan.
Mereka menyatakan tekadnya untuk tidak meninggalkan tempat tersebut sampai permintaan mereka dilaksanakan, yaitu memutus semua hubungan akademis dengan Israel.
Johanna Pinket, seorang mahasiswa ilmu politik berusia 18 tahun di VUB, mengatakan kepada Anadolu: “Kami ingin boikot akademis penuh terhadap Israel. Dan kita telah melihatnya di universitas lain dengan tuntutan yang sama.”
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
“Kami benar-benar ingin menunjukkan dukungan kami kepada mahasiswa lain dan sekadar boikot akademis penuh antara VUB dan institusi serta universitas Israel,” kata Pinket.
“Kami benar-benar menginginkan perubahan sekarang,” tambah Pinket.
Dia menekankan bahwa protes akan terus berlanjut selama diperlukan.
“Saya rasa sebagai mahasiswa, kita memang punya tanggung jawab. Setiap universitas di Gaza telah dibom, dan hal ini sangat menyakitkan bagi kami sebagai mahasiswa. Jadi, kami menunjukkan banyak solidaritas dengan sesama mahasiswa kami juga di Gaza,” pungkasnya.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Ruaa Khatib, mahasiswa ilmu komunikasi berusia 23 tahun, mengatakan, VUB memiliki hubungan dengan kelompok Zionis.
“Tuntutan kami sebenarnya merupakan boikot akademis terhadap entitas Zionis karena universitas kami memiliki hubungan dengan entitas Zionis,” ujarnya. “Saat ini VUB terlibat dalam genosida.” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 20 Staf Gedung Putih: Biden Gagal Atasi Gaza